Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir melakukan berbagai upaya untuk menurunkan angka stunting melalui perbaikan gizi selama 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir, Rahmi Indrasuri, SKM, M.KL menjelaskan bahwa upaya tersebut meliputi penyuluhan, sosialisasi ASI Ekslusif, Inisiasi Menyusu Dini (IMD), kesehatan reproduksi, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), Gemar Makan Ikan (GEMARIKAN), Pendidikan gizi untuk ibu hamil, Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) untuk ibu hamil dan remaja putri, Pemberian Makan pada Bayi dan Anak (PMBA), Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada balita fizi kurang, gizi buruk dan ibu hamil Kekurangan Energi Kronik (KEK), Program penyehatan lingkungan, Penyediaan sarana dan prasarana air bersih dan sanitasi, Orang Tua Asuh Stunting, Duta Stunting, Perbaikan perekomonian keluarga dengan melatih menjahit, menglas dan membengkel bagi orang tua stunting.
Selain itu, faktor determinan yang perlu mendapat perhatian di Kabupaten Indragiri Hilir adalah faktor lingkungan seperti akses air bersih dan jamban sehat. Adapun faktor determinasi lainnya meliputi Pelayanan Kesehatan, ASI Eksklusif 6 bulan, serta Aktif minum Tablet Tambah Darah untuk Remaja Putri dan Ibu Hamil. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) juga menjadi faktor penting, termasuk dalam hal persalinan, Inisiasi Menyusu Dini (IMD), pemeriksaan balita, dan kebiasaan merokok di rumah tangga.
Semua upaya ini dilakukan untuk mengatasi masalah stunting di Kabupaten Indragiri Hilir dan memastikan kesehatan serta gizi yang optimal bagi masyarakat.