Thursday, May 22, 2025
spot_img

Prabowo: Pentingnya Regulasi Sederhana...

Dalam acara Konvensi dan Pameran Tahunan ke-49 Indonesian Petroleum Association (IPA) Tahun 2025,...

Kerja Sama Strategis RI...

Indonesia dan Persatuan Emirat Arab (PEA) kembali memperkuat hubungan strategis mereka dalam pertemuan...

Peluang Investasi Energi: Danantara...

Prabowo Subianto, Presiden Republik Indonesia, menegaskan komitmen pemerintah untuk membuka pintu investasi di...

Sosialisasi Keselamatan Lalu Lintas...

Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Kampar telah mengadakan kegiatan edukasi dan sosialisasi keselamatan...
HomeprabowoGratis Makan Siang...

Gratis Makan Siang di Indonesia (Bagian 3)

Oleh: Hamdan Hamedan
Ada hal yang menarik dari Laporan ‘State of School Feeding Worldwide 2022’ dari World Food Programme (WFP): program makan siang gratis di sekolah telah membantu lebih dari 418 juta siswa secara global, setidaknya di 76 negara. Lebih dari itu, program ini dapat dikatakan sebagai “mesin perekonomian”, karena berhasil menciptakan sekitar 4 juta pekerjaan. Di Indonesia pun terdapat peluang besar untuk peningkatan. Data WFP menunjukkan bahwa cakupan program di Indonesia masih relatif minim, mirip dengan beberapa negara di Asia Tenggara dan Afrika. Dalam kacamata half-full, hal ini sejatinya menyiratkan peluang besar untuk kemajuan. Terlebih lagi karena studi WFP tahun 2017 menemukan bahwa makan siang gratis di sekolah meningkatkan partisipasi dan kualitas pendidikan, khususnya bagi anak perempuan, dan menjadi langkah strategis mengurangi kemiskinan dan ketimpangan ekonomi.

Indonesia sendiri sebetulnya telah memulai berbagai program makanan siang gratis di sekolah sejak 1997. Dalam konteks pesantren, misalnya, program seperti ini sudah dijalankan sejak puluhan, bahkan ratusan tahun oleh para kiai/nyai (semoga Allah memberi balasan yang berlimpah 🤲). Dari tahun 1997 hingga 2000, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjalankan Program Pemberian Makan Tambahan Anak Sekolah yang menjangkau 2,3 juta siswa di luar Jawa dan Bali. Dari 2005-2010, WFP menjalankan program WFP School Feeding (Fortified Biscuit) dengan penerimaan manfaat sekitar 800.000 siswa di NTT, NTB, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Aceh, dan Jabodetabek. WFP telah menunjukkan bahwa setiap 1 dolar yang diinvestasikan dalam program ini dapat menghasilkan dampak ekonomi hingga 9 kali lipat. Itu belum termasuk potensi penciptaan 1,8 juta pekerjaan di Indonesia—sebuah angka yang tak bisa diabaikan. Dengan ini saya percaya, setiap piring makanan di sekolah dapat membuka pintu menuju masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak Indonesia dan membuka lapangan kerja baru. Semoga.

Sumber: Instagram Hamdan.Hemedan
Source link

Source link

Semua Berita

Prabowo: Pentingnya Regulasi Sederhana di Indonesia

Dalam acara Konvensi dan Pameran Tahunan ke-49 Indonesian Petroleum Association (IPA) Tahun 2025, Presiden RI Prabowo Subianto menyoroti kompleksitas regulasi di Indonesia, khususnya yang terkait dengan minyak dan gas, yang sering memperlambat proses birokrasi. Prabowo menegaskan pentingnya penyederhanaan regulasi...

Peluang Investasi Energi: Danantara Dukung Proyek Strategis Prabowo

Prabowo Subianto, Presiden Republik Indonesia, menegaskan komitmen pemerintah untuk membuka pintu investasi di sektor energi, baik dari dalam maupun luar negeri. Pernyataan ini disampaikannya saat memberikan sambutan dalam Konvensi dan Pameran Tahunan ke-49 Indonesian Petroleum Association (IPA) di ICE...

Rampingkan Kerjasama Thailand-Indonesia: Energi & Pangan

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyoroti perlunya kerja sama strategis antara Indonesia dan Thailand dalam bidang energi dan ketahanan pangan. Ini disampaikan Prabowo dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra, setelah pertemuan bilateral di Government House, Bangkok,...

Kategori Berita