Wednesday, March 26, 2025

SPKLU Mobil Listrik di...

PLN telah menyiapkan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik (SPKLU) untuk menyambut lonjakan pengguna mobil...

Safari Ramadhan Masjid Al-Hikmah...

Setelah mengadakan acara pembukaan resmi Gerakan Pangan Murah untuk Stabilitas Pasokan dan Harga...

Penawaran Pemutihan Harga, Cuma...

Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) telah memutuskan untuk menghapus seluruh tunggakan pajak...

ASN Pemko Pekanbaru: TPP...

Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru telah menegaskan bahwa pembayaran Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) dan...
HomeprabowoJenderal TNI (Purn)...

Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Panjaitan dalam Kepemimpinan

Saya pertama kali mengenal Pak Luhut Pandjaitan ketika saya masih berpangkat kapten. Beliau baru saja pulang dari Timor Timur setelah mengikuti Operasi Nanggala 5 di bawah pimpinan Dangrup kami, Letnan Kolonel Soegito.
Saat itu, saya ingat banyak unsur pimpinan Grup 1 yang turun di Dili. Salah satunya adalah Letkol Anumerta Atang Soetrisna, seorang komandan Detasemen dari Grup 1, yang gugur dalam operasi tersebut. Sekarang, lapangan olahraga dan stadion di Cijantung dinamai Stadion Atang Soetrisna.
Tidak lama setelah mengenal Pak Luhut, beliau menjadi kepala seksi 2 operasi dan saya menjadi wakilnya. Kami berdua dikirim ke Amerika untuk sekolah Special Forces setelah beberapa bulan menjalankan tugas tersebut.
Pada tahun 1981, setelah kembali dari Amerika, saya dan Pak Luhut dipanggil oleh Pak Benny Moerdani dan diperintahkan untuk sekolah ke Jerman, tepatnya sekolah antiteror GSG9. Setelah menyelesaikan sekolah tersebut, kami membentuk pasukan antiteror yang diberi nama Detasemen 81, yang dibentuk pada tahun 1981.
Tidak lama setelah itu, Detasemen 81 berhasil dalam operasi pembebasan sandera di Woyla, salah satu peristiwa pembebasan sandera yang paling terkenal di dunia pada saat itu.
Saat kita membentuk dan melatih pasukan antiteror Indonesia, Pak Luhut memberi saya keleluasan untuk menyusun rencana latihan, administrasi, dan pembangunan. Kami bekerja sebagai tim yang cukup baik meskipun karakter kepemimpinan dan kepribadian kami sama-sama keras.
Saya belajar bahwa Pak Luhut adalah orang yang tegas, berkemauan keras, dan memiliki fisik yang baik. Beliau memimpin dari depan dan sering melakukan lari di depan pasukan. Saya tidak sekuat beliau dalam hal tersebut, tapi saya sering bercanda bahwa orang luar Jawa biasanya lebih kuat karena kampung-kampung mereka jauh. Mungkin hal ini memengaruhi kekuatan mereka dalam berlari atau berjalan.
Pak Luhut juga merupakan seorang penembak yang bagus dan teliti dalam perjalanan. Setelah itu, beliau melanjutkan pendidikan di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Sesko), sementara saya mengikuti pendidikan di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara (Suslapa). Meskipun kami jarang bertugas bersama setelah itu, kami selalu saling menghormati walaupun terkadang memiliki perbedaan pandangan.
Setelah pensiun, kami pernah berada di posisi politik yang berseberangan, namun kami tetap saling menghormati dan mencari titik-titik kerja sama untuk kepentingan negara.

Source link

Semua Berita

Prabowo Subianto: Belajar Makan Bergizi Gratis

Prabowo Subianto, Presiden Republik Indonesia, mengungkapkan bahwa banyak pemimpin dunia tertarik untuk mempelajari implementasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah diluncurkan pemerintah sejak Januari 2025. Hal ini diungkapkan dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan, Jakarta. Prabowo menjelaskan...

Meningkatkan Komunikasi dengan Rakyat: Prabowo Subianto

Presiden Prabowo Subianto berkomitmen untuk meningkatkan komunikasi pemerintah dengan masyarakat, menyadari bahwa meskipun terdapat berbagai prestasi dan kebijakan yang diperkenalkan, pesan-pesan tersebut belum efektif disampaikan. Pada sesi kabinet pleno terbaru di Istana Merdeka, Jakarta, Prabowo menekankan pentingnya meningkatkan komunikasi...

Prabowo Subianto: World Leaders Keen on Free Nutritious Food

Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, baru-baru ini mengungkapkan bahwa beberapa pemimpin dunia telah menunjukkan minat untuk mempelajari implementasi program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang diperkenalkan oleh pemerintahannya sejak 6 Januari 2025. Hal ini disampaikan dalam Rapat Kabinet Paripurna dengan para...

Kategori Berita