PT.TGI (Trans Gasindo Indonesia) Wilayah Office 2 Belilas, telah menyerahkan bantuan CSR Tahap II kepada Kelompok Tani Hutan (KTH), Pinang Raya yang bergerak di budidaya Madu Kelulut yang berlokasi di Desa Sungai Akar, Kecamatan, Batang Gansal, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu).
Penyerahan CSR tahap ll tersebut berlangsung pada Kamis tanggal 28 Desember 2023 di Taman Bunga KTH Pinang Raya, Desa Sungai Akar.
Penyerahan langsung diserahkan oleh OS Supervisor PT. TGI Zaijuli kepada Kepala Desa Sungai Akar Mustakim S.TP. Bantuan yang diserahkan berupa 10 Paket Kaloni Kelulut, Pagar Taman Bunga KTH, Plang Nama KTH, Analisis Kandungan Madu Kelulut, Botol Madu dan lainnya.
Kepala Desa Sungai Akar Mustakim mengucapkan, sangat berterima kasih kepada PT.Trans Gasindo Indonesia Rayon II yang telah memberikan bantuan CSR kepada KTH Pinang Raya dan tentunya bantuan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat terutama menambah nilai ekonomi dan pendapatan masyarakat.
“Saya berharap produk dapat meningkat serta madu kelulut semakin dikenal masyarkat luas,” Ucap Mustakim.
Sementara Humas PT.TGI Zaijuli menyampaikan bahwa, program CSR tahap II ini merupakan program kelanjutan dari sebelumnya.
”Kegiatan ini dilaksanakan di desa Sungai Akar dan merupakan bantuan tahap II dan ini sebagai bentuk kepedulian perusahaan kepada masyarakat Desa Sungai Akar.,” ujar Zaijuli.
Zaijuli lebih jauh menjelaskan, bantuan tahap II merupakan kelanjutan dari bantuan Tahap I, dimana ditahap I bantuan yang diserahkan yaitu Pelatihan Madu Kelulut untuk Kelompok Pinang Raya dan 25 Paket Kaloni Kelulut .
Selanjutnya menurut Mustakim, yang juga merupakan Kader Konservasi dan PKSM Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT) menjelaskan secara praktis, kelulut menjadi potensi ekonomi yang cukup menjanjikan bagi masyarakat yang tinggal di sekitar hutan terutama di Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT).
“Namun lebih dari itu budidaya kelulut bisa menjadi media yang efektif untuk pengetahuan dan ilmu bagi masyarakat,” imbuh Mustakim.
Melalui kelulut, pesan utama dalam konservasi dan pemanfaatan keanekaragaman hayati secara lestari bisa tersampaikan.
“Budidaya kelulut dengan sendirinya mengajarkan masyarakat untuk memelihara pohon atau pelestarian hutan dan secara nyata memberikan peningkatan perekonomian masyarakat apabila alam terjaga.” Pungkas Mustakim. (Karto)