Friday, November 7, 2025

Meriahta Sitepu Terima Penghargaan:...

Dr. Hj Meriahta Sitepu, M.K.M, Wakil Ketua Komisi E DPRD Provinsi Sumatera Utara...

KIKO Season 4 Episode...

KIKO Season 4 episode baru dengan judul REVOLTS REVOLUTION part 2 akan ditayangkan...

Wuling Darion: MPV 7-Seater...

Wuling resmi meluncurkan Darion, medium MPV 7-seater dengan pintu geser pertama di Indonesia...

Sidang Perdata Wanprestasi: Penggugat...

Penggugat Horas Saut Maringan Marpaung tidak hadir dalam sidang perdata terkait wanprestasi sebanyak...
HomeprabowoMarquis Tōgō Heihachirō...

Marquis Tōgō Heihachirō – prabowo2024.net: Laksamana Tōgō Heihachirō – prabowo2024.net

”Saya mengagumi ketabahan dan kemampuan berstrategi Laksamana Togo. Namun, pelajaran terbesar yang saya dapatkan dari mempelajari kisah hidup Laksamana Togo adalah bagaimana, meskipun kalah jumlah ketika Jepang harus melawan Rusia, ia menerapkan strategi perang berkelanjutan sementara laksamana Rusia yang lebih konservatif terperosok dalam taktik perang konvensional. Dengan kemampuan berpikir dan bertindak di luar kebiasaan, ia menjadikan Jepang menjadi negara Asia pertama yang secara militer mengalahkan kekuatan besar Eropa,”

Lahir pada 1848 dari keluarga bangsawan, sejak kecil Togo Heihachiro belajar menjadi samurai seperti ayahnya. Adalah sebuah krisis internasional yang sekarang disebut sebagai Insiden Namamugi pada tahun 1862 yang membuat Togo berkarier di dunia maritim.

Pada bulan September 1862, seorang pedagang Inggris dibunuh karena tidak menghormati seorang pejabat Jepang. Menuntut kompensasi, Angkatan Laut Kerajaan Inggris pada tahun berikutnya membombardir kota pelabuhan Jepang, Kagoshima. Di usia 15 tahun, Togo berlari ke tepi pantai untuk membuat meriam dalam usaha membela kampung halamannya.

Tahun berikutnya, setelah berusia 17 tahun, Togo menjadi orang pertama yang mendaftar di angkatan laut Jepang yang baru dibentuk. Dia pun ditugaskan jadi anak buah kapal selama perang saudara Jepang pada 1868.

Untungnya bagi Togo, pihaknya muncul sebagai pemenang dalam konflik saudara. Atasannya pada saat itu melihat dalam dirinya seorang intelektual, dan ia dikirim ke pelatihan yang termasuk kursus bahasa Inggris. Pada 1871, Togo ada di antara selusin perwira Kepang yang dikirim ke Inggris untuk mengikuti kursus Perwira Angkatan Laut.

Selama tujuh tahun dari 1871, Togo menetap di luar negeri. Dia sering menghadapi rasisme di antara teman-teman sekelasnya, mungkin mirip dengan apa yang pernah alami saat menempuh pendidikan di Eropa. Namun, Togo bertahan dan menjadi lulusan kedua terbaik di kelasnya.

Togo kembali ke Jepang pada tahun 1878 sebagai Letnan. Ia ditugaskan di sebuah kapal Inggris yang baru dibangun untuk Angkatan Laut Jepang. Enam tahun kemudian, ia diberi komando kapalnya sendiri. Selama waktu itu ia berinteraksi dengan rekan-rekan dari armada Inggris, AS, dan Jerman.

Pada 1894, pada awal Perang Tiongkok-Jepang yang pertama, Togo diberi komando sebuah kapal penjelajah. Ia berhasil menenggelamkan sebuah kapal pembawa pasukan Tiongkok yang membawa 1.000 tentara di bulan awal perang. Selama perang ini, ia juga berhasil menenggelamkan dua kapal penjelajah Tiongkok. Keberhasilannya membuatnya mendapatkan pangkat Laksamana pada akhir konflik setahun kemudian.

Setahun setelah itu, sebagai pengakuan atas kecerdasannya, Togo diangkat sebagai kepala Akademi Angkatan Laut Jepang. Dia menjalankan tugas ini dengan sangat serius, dibuktikan dengan melakukan modernisasi seluruh kurikulum sekolah. Atas usahanya, ia kembali mendapatkan promosi menjadi Wakil Laksamana Angkatan Laut Jepang.

Togo tidak hanya fokus membangun kapabilitas SDM AL Jepang. Selain menjadi Kepala AAL, ia juga bertugas secara bersamaan sebagai komandan armada tempur. Ketika Pemberontakan Boxer pecah di Tiongkok, ia memimpin upaya AL Jepang mengatasi pemberontakan.

Pada tahun 1903, Togo adalah Panglima Tertinggi AL Jepang. Saat berada di posisi ini, nama Togo mendunia sebagai pimpinan Perang Rusia-Jepang. Walaupun kekuatan AL Jepang kalah dengan AL Russia, Togo menghadapi kekuatan laut utama Eropa tanpa bergeming. Togo merintis penggunaan komunikasi radio antar-kapal dan menekankan pentingnya kecepatan kapal dan persenjataan yang canggih untuk kapal-kapal perangnya.

Pada akhir dari pertempuran Tsushima tahun 1905, Togo menjadi pemenang perang Rusia-Jepang yang tak terbantahkan. Dari 36 kapal perang yang dikerahkan oleh Rusia, ia menenggelamkan 22 kapal; Hanya 3 yang berhasil kembali ke pelabuhan Rusia. Sebaliknya, Togo hanya kehilangan tiga kapal yang lebih kecil.

Togo meninggal pada tahun 1934 di usia 86 tahun. Sejumlah negara – termasuk Inggris dan AS – mengirim kapal parade angkatan laut untuk menghormatinya di Teluk Tokyo. Salah satu pengagum terbesarnya adalah Chester Nimitz, komandan pasukan angkatan laut AS di Pasifik selama Perang Dunia Kedua.

Saya mengagumi ketabahan dan kemampuan berstrategi Laksamana Togo. Namun, pelajaran terbesar yang saya dapatkan dari mempelajari kisah hidup Laksamana Togo adalah bagaimana, meskipun kalah jumlah ketika Jepang harus melawan Rusia, ia menerapkan strategi perang berkelanjutan sementara laksamana Rusia yang lebih konservatif terperosok dalam taktik perang konvensional. Dengan kemampuan berpikir dan bertindak di luar kebiasaan, ia menjadikan Jepang menjadi negara Asia pertama yang secara militer mengalahkan kekuatan besar Eropa.”
Source: https://prabowosubianto.com/laksamana-marquis-togo-heihachiro/

Source link

Semua Berita

Prabowo Kembali dari Tiongkok: Tiba di Indonesia Rabu Malam

Prabowo Subianto kembali ke Indonesia setelah menghadiri perayaan 80 Tahun Kemenangan Perlawanan Rakyat Tiongkok di Beijing dan bertemu dengan Presiden Xi Jinping. Kedatangan Prabowo di Bandara Halim Perdanakusuma dikepalai oleh Menteri Sekretariat Negara Prasetyo Hadi. China menyatakan dukungan terhadap...

Prabowo’s Return From China: Essential Insights

Presiden Prabowo Subianto kembali ke Indonesia setelah mengunjungi Beijing untuk merayakan 80 tahun kemenangan China dalam Perang Perlawanan. Prabowo tiba di Bandara Halim Perdanakusuma pada Rabu malam, disambut oleh Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi. Dalam pertemuan bilateral dengan Presiden...

Prabowo Subianto’s Beijing Meeting with Xi Jinping: Significant Agreements

Prabowo Subianto dan Xi Jinping bertemu di Beijing dan mencapai kesepakatan penting dalam pertemuan mereka. Dalam pertemuan tersebut, keduanya sepakat untuk menangani berbagai isu krusial yang mempengaruhi hubungan antara Indonesia dan Tiongkok. Prabowo Subianto, yang kala itu menjabat sebagai...

Kategori Berita