Bandung – Calon presiden nomor dua, Prabowo Subianto, menyampaikan pesan agar tidak saling mengejek dan adu domba. Menurutnya, Indonesia adalah bangsa yang berbudi luhur.
“Marilah kita sebagai bangsa yang berbudi luhur jangan suka menjelek-jelekan orang lain apalagi pemimpin kita,” ujar Prabowo saat kampanye akbar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GLBA), Kota Bandung, Kamis (8/2), yang dihadiri puluhan ribu warga.
Ia juga mengajak para warga untuk berterima kasih dan menghormati para presiden yang pernah memimpin sejak awal kemerdekaan hingga saat ini. Prabowo menyebutkan, “Saya selalu mengajak mari kita berterima kasih kita hormati Bung Karno, kita hormati Pak Harto, Pak Habibie, Gus Dur, Bu Megawati, Pak SBY; kita hormati Pak Jokowi.”
Selain menjunjung nilai-nilai berbudi luhur, Prabowo menekankan bahwa Indonesia juga memiliki nilai-nilai kerukunan yang melarang saling menghina, memfitnah, maupun adu domba. “Saudara-saudara sekalian, ustad-ustad, kyai-kiyai kita, pemimpin-pemimpin kita mengajarkan tidak boleh menjelekkan orang lain, tidak boleh menghina orang lain, tidak boleh memfitnah orang lain, tidak boleh adu domba,” tambahnya.
Prabowo juga bertanya kepada masyarakat apakah mereka lebih memilih pemimpin yang rukun atau tidak, dan para warga serentak menjawab “rukun”.
Selain itu, Prabowo juga menanyakan apakah mereka telah menonton debat calon presiden pamungkas yang diadakan oleh KPU di JCC Senayan beberapa waktu lalu, dan para warga menjawab “lihat”.
Dalam debat tersebut, Prabowo mengajak seluruh elemen bersatu demi rakyat, dan memohon maaf jika terdapat kesalahan yang dilakukannya bersama calon wakil presiden, Gibran, sejak debat pertama dimulai. “Kami mengajak semuanya bersatu. Kami minta maaf kalau kami ada yang salah, kalau kami ada yang kurang baik. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya,” pungkas dia. (SENOPATI)