Kementerian Perindustrian terus mendorong percepatan pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Salah satu strategi yang dilakukan adalah dengan mendorong industri kecil dan menengah untuk berperan mengisi potensi pasar kendaraan listrik, termasuk kendaraan roda dua.
“Pada tahun 2023, penjualan sepeda motor domestik diprediksi mencapai 6.236.992 unit,” ujar Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka Kemenperin, Reni Yanita. Pemerintah gencar memacu pengembangan kendaraan listrik seiring tren global dalam penggunaan energi ramah lingkungan.
Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai atau KBLBB untuk Transportasi Jalan menjadi landasan bagi IKM alat angkut, termasuk IKM knalpot, untuk melakukan diversifikasi produk ke arah motor listrik. Pendekatan ini dilakukan dengan pembinaan pada IKM alat angkut agar dapat memasuki ekosistem KBLBB.
Pembinaan IKM dilakukan dalam berbagai aspek, mulai dari akses bahan baku, pengembangan produk, peningkatan teknologi, hingga promosi dan pemasaran. Kemenperin juga membina industri kendaraan bermotor konvensional dengan bahan bakar fosil untuk meningkatkan daya saing, termasuk dengan pembinaan kepada IKM knalpot aftermarket.
Meskipun pengembangan motor listrik telah dimulai, industri kendaraan bermotor konvensional dengan bahan bakar fosil tetap diperhatikan. Direktur IKM Logam, Mesin, Elektronika, dan Alat Angkut Ditjen IKMA, Dini Hanggandari, menyampaikan bahwa timnya telah melakukan program pembinaan untuk peningkatan daya saing IKM.
Halaman Selanjutnya menampilkan komitmen untuk terus mengembangkan motor listrik tanpa meninggalkan industri kendaraan konvensional dengan bahan bakar fosil.