Friday, September 20, 2024

Kuliah Umum Teknologi Digital...

Manajemen Pertamina Hulu Rokan (PHR) menjadi pembicara dalam kuliah umum Pengenalan Kehidupan Kampus...

Bak Jagoan Pengendara Mobil...

Jumat, 20 September 2024 - 17:15 WIB VIVA – Aksi koboi pengguna mobil Honda BR-V yang...

Maesyal Rasyid Menghargai Prestasi...

JAKARTA RAYA | Menyambut atlet Honor Of Kings yang meraih perak dalam ajang...

Wakil Ketua DPRD M....

Wakil Ketua DPRD sementara M. Arsya Fadillah ikut hadir dalam peresmian Kampung Zakat...
HomeLainnyaOptimasi Potensi Diaspora...

Optimasi Potensi Diaspora Indonesia – indoberita.net

Diaspora Indonesia: Memaksimalkan Peran dan Potensi di Tingkat Internasional

Jakarta – Pemanfaatan atlet diaspora Indonesia mulai menunjukkan hasil positif dengan peningkatan prestasi di dunia olahraga. Dalam sepak bola, misalnya, atlet diaspora telah berperan besar dalam membawa tim nasional Indonesia mencapai Piala Asia 2027 dan Babak Kualifikasi Piala Dunia 2026. Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana kita dapat memanfaatkan diaspora Indonesia tidak hanya dalam olahraga, tetapi juga di sektor-sektor penting lainnya seperti sains, teknologi, rekayasa, dan matematika. Dengan memaksimalkan potensi diaspora Indonesia, kita dapat meningkatkan kontribusi mereka dalam pengembangan negara.

Hal ini sangat relevan dalam mencapai Visi Indonesia Emas 2045 yang membutuhkan sumber daya manusia unggul, sekaligus menghadapi persaingan talenta global di mana setiap negara berlomba-lomba untuk menarik para pekerja terbaik untuk tinggal dan bekerja di negaranya. Namun, sebelum membahas langkah-langkah untuk memanfaatkan potensi diaspora Indonesia, kita perlu memahami dengan baik apa itu diaspora Indonesia.

Definisi Diaspora
Diaspora Indonesia mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 76 Tahun 2017 dan Kongres Diaspora Indonesia, yang menggambarkan diaspora sebagai masyarakat Indonesia yang tinggal di luar negeri, termasuk WNI, mantan WNI, dan keturunan WNI. Mereka tersebar di lebih dari 90 negara di seluruh dunia.

Berdasarkan data Bank Dunia, jumlah diaspora Indonesia mencapai sekitar sembilan juta jiwa – jumlah ini setara dengan populasi Sulawesi Selatan, provinsi dengan jumlah penduduk terbesar ketujuh di Indonesia. Dari jumlah tersebut, sekitar 3-4,6 juta masih memegang kewarganegaraan Indonesia, sementara sisanya memiliki kewarganegaraan asing atau ganda hingga usia 21 tahun.

Diaspora Indonesia memiliki berbagai profesi, mencerminkan keberagaman Indonesia. Sebagian dari mereka merupakan dosen, ilmuwan, atau bergerak di bidang STEM.

Langkah Memaksimalkan Potensi
Dalam visi dan misi Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, pemanfaatan “Optimasi Potensi Diaspora Indonesia dalam mewujudkan kepentingan nasional” menjadi fokus utama. Mereka berkomitmen untuk meningkatkan jumlah tenaga kerja di bidang STEM dan industri berbasis keahlian tinggi. Penekanan ini memiliki titik temu yang signifikan. Para diaspora dapat dimanfaatkan untuk mendukung program hilirisasi yang akan diperluas oleh pemerintahan selanjutnya.

Berdasarkan buku *Developing a Road Map for Engaging Diasporas in Development* dan studi dari Migration Policy Institute, terdapat empat langkah yang dapat diambil untuk memanfaatkan diaspora dalam pembangunan. Langkah pertama adalah melakukan pendataan diaspora Indonesia dengan lengkap dan akurat. Data diaspora menjadi kunci untuk mengidentifikasi potensi mereka berdasarkan keahlian, industri, lokasi, dan kesiapan untuk berkontribusi pada pembangunan negara.

Di negara-negara seperti Filipina dan Bosnia, pemerintah dapat dengan mudah melacak diaspora berdasarkan keterampilan, pendidikan, dan industri. Membuat database diaspora sebenarnya tidak sulit. Sebagai contoh, Kemenpora sudah memiliki data lebih dari 600 atlet diaspora Indonesia di lebih dari 10 cabang olahraga. Hal serupa dapat dilakukan untuk diaspora Indonesia di bidang lainnya.

Langkah kedua adalah berkomunikasi dan berkolaborasi dengan badan pemerintah, swasta, dan pemimpin industri untuk mengidentifikasi kebutuhan talenta yang bisa dipenuhi oleh diaspora Indonesia. Kita harus memahami kebutuhan di dalam negeri dan sejauh mana diaspora dapat memenuhinya. Misalnya, di bidang teknologi, kita memerlukan 1000 ahli kecerdasan buatan dan siber. Mari kita lihat berapa persen dari kebutuhan ini yang dapat dipenuhi oleh diaspora Indonesia.

Langkah ketiga adalah memberikan insentif yang menarik bagi diaspora untuk berkontribusi atau kembali ke Indonesia. Insentif ini dapat berupa fasilitas pajak, kemudahan dalam proses kepulangan, akses ke jaringan profesional, dan peluang karier menarik di sektor-sektor strategis. Bagi diaspora, penting bukan hanya soal uang, tetapi juga mengaplikasikan keilmuan mereka untuk memberikan dampak positif. Dengan langkah ini, harapannya adalah memaksimalkan potensi diaspora Indonesia untuk mendukung pembangunan negara.

Langkah keempat adalah menjaga komunikasi aktif dengan diaspora yang terampil, menawarkan peluang kolaborasi penelitian, fellowship, dan pekerjaan di sektor-sektor strategis. Komunikasi ini juga bertujuan untuk memberikan pemahaman yang jelas tentang insentif-insentif di Indonesia. Jika diaspora memilih kembali secara permanen, ini disebut brain drain terbalik. Namun, jika mereka hanya berkunjung atau berbagi pengetahuan, itu merupakan brain circulation yang bermanfaat dalam pertukaran pengetahuan, teknologi, dan keterampilan.

Pemerintah tidak perlu mendirikan lembaga baru untuk mengelola ini. Tim kecil yang cepat dalam diplomasi sudah cukup untuk berinteraksi dengan diaspora berbakat dan pemangku kepentingan di Indonesia. Pendekatan ini mirip dengan proses pencocokan dalam konteks kepentingan negara. Dengan langkah tersebut, diharapkan memaksimalkan potensi diaspora Indonesia tidak hanya di olahraga, tetapi juga di sektor-sektor penting lainnya. Diaspora Indonesia dapat menjadi aset berharga yang memberikan kontribusi signifikan terhadap pembangunan nasional, terutama dalam mencapai Visi Indonesia Emas 2045.

Hamdan Hamedan Direktur Eksekutif Indonesian Diaspora Network-United (2017-2018)

Sumber: https://news.detik.com/kolom/d-7422648/optimasi-potensi-diaspora-indonesia

 

Source link

Semua Berita

Etika dan Kode Etik yang Harus Dipatuhi Auditor Internal: Jaga Integritas dan Profesionalisme

Etika dan kode etik yang harus dipatuhi auditor internal - Auditor internal memiliki peran penting dalam menjaga integritas dan profesionalisme organisasi. Etika dan kode etik menjadi pedoman utama dalam menjalankan tugas mereka, memastikan setiap tindakan dan keputusan...

Pentingnya Memiliki Komisioner Berlatarbelakang Auditor di KPK

Auditor di KPK: Kunci Transparansi dan Akuntabilitas Upaya penanggulangan korupsi memerlukan kepemimpinan yang kuat dan berkualitas. Selain dari latar belakang hukum, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus memiliki pemimpin dengan kemampuan seorang Auditor. Dalam proses seleksi calon pimpinan (capim) KPK saat ini,...

Audit BPK Ungkap Penyelewengan: Menelisik Kasus dan Dampaknya

Contoh kasus audit BPK yang berhasil mengungkap penyelewengan - Siapa yang tak kenal Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)? Lembaga ini memiliki peran vital dalam menjaga keuangan negara agar tetap sehat dan transparan. Audit BPK tak hanya sekadar memeriksa, tapi...

Kategori Berita