Sunday, September 8, 2024

Aksi Truk Oleng Viral,...

Minggu, 8 September 2024 - 09:22 WIB Jakarta, VIVA –  Baru-baru ini, aksi truk oleng...

Abdul Wahid, Calon Gubernur...

Bakal Calon Gubernur Riau Abdul Wahid bersama Ketua DPC PKB Bengkalis Irmi Syakip...

Setelah Mengunjungi Empat Negara,...

Malaysia – Indonesian Defense Minister and President-elect Prabowo Subianto met with the King...

Di balik konflik muktamar...

Desakan untuk mengadakan muktamar luar biasa oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) muncul...
HomePolitikPDI-P Tidak Mengusung...

PDI-P Tidak Mengusung Anies dalam Pilkada DKI: Berbagai Alasan

PDI-Perjuangan memutuskan untuk tidak mengusung Anies Baswedan di Pilgub DKI Jakarta dan malah memilih Pramono Anung sebagai kandidat cagub yang diduetkan dengan Rano Karno. Pasangan Pramono-Rano akan bersaing dengan Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana dalam Pilgub DKI Jakarta.

Adib Miftahul, Direktur Kajian Politik Nasional (KPN), mengkritisi keputusan PDI-P dalam mengusung Pramono-Rano. Menurutnya, Pramono tidak populer di DKI Jakarta jika dibandingkan dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) atau Rano Karno. Meskipun beberapa survei menunjukkan elektabilitas Anies yang tinggi, PDI-P memilih Pramono sebagai cagub.

Keputusan PDI-P ini menurut Adib menunjukkan bahwa partai tersebut tidak begitu serius untuk memenangkan Pilgub DKI. Diperkirakan bahwa Pramono dipilih untuk menjembatani hubungan antara PDI-P dan Jokowi atau sebagai awal kerjasama antara PDI-P dan Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Arifki Chaniago, seorang analis politik, berpendapat bahwa pemilihan Pramono sebagai cagub DKI adalah untuk meredakan ketegangan antara PDI-P dan Jokowi serta memuluskan kerjasama dengan pemerintahan Prabowo-Gibran di masa depan. Menurutnya, dengan memberikan kesempatan kepada kader-kader PDI-P, peluang untuk bergabung di kabinet Prabowo-Gibran semakin terbuka.

PDI-P juga khawatir bahwa Anies Baswedan bisa menjadi ancaman di masa depan jika kembali memimpin DKI Jakarta. Anies dapat merawat elektabilitasnya dan menjadi pesaing berat bagi kandidat-kandidat PDI-P di masa mendatang. Meskipun demikian, Anies tetap memiliki simpatisan dan loyalis yang besar di Jakarta, sehingga parpol-parpol dan tim sukses akan berusaha mendekatinya untuk memperbesar peluang kemenangan mereka dalam Pilgub DKI Jakarta.

Source link

Semua Berita

Di balik konflik muktamar PKB-PBNU

Desakan untuk mengadakan muktamar luar biasa oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) muncul di tengah konflik antara PBNU dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Gagasan tersebut diusulkan oleh pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Ma'arif Denanyar, Jombang, Jawa Timur, KH Abdussalam Shohib. Abdussalam...

Jejak Digital Mengejar RK dan Rekan-Rekannya

Rekam jejak aktivitas media sosial kandidat calon kepala daerah mulai dikuliti warganet jelang Pilkada Serentak 2024. Calon Gubernur DKI Jakarta Ridwan Kamil (RK) jadi korban keingintahuan warganet. Cuitan-cuitannya soal Jakarta dan yang bernada seksis di masa lalu kembali viral. Salah...

Ketika Sarah dan Zaenab Mengikuti Perjalanan Si Doel dalam Pilgub DKI

Cornelia Agatha dan Maudy Kusnaedi, dua aktris perempuan yang terkenal melalui sinetron Si Doel Anak Sekolahan, telah resmi bergabung sebagai anggota tim sukses pasangan Pramono Anung-Rano Karno dalam Pilgub DKI Jakarta. Mereka bahkan diberi jabatan wakil ketua tim sukses. Melangkah...

Kategori Berita