Friday, October 11, 2024

GWM Indonesia Menurunkan Harga...

Jumat, 11 Oktober 2024 - 16:45 WIB Jakarta, VIVA - GWM Indonesia terus memperluas...

Kebutuhan Akan Pemisahan Fungsi...

Pentingnya Pemisahan Fungsi Intelijen Dalam dan Luar Negeri Jakarta: Direktur Eksekutif Lembaga Studi Pertahanan...

Pakar Nilai Penting Pemisahan...

Mengapa Fungsi Intelijen Domestik dan Luar Negeri Harus Dipisah? KBRN, Jakarta: Direktur Eksekutif Lembaga...

Urgensi Pemisahan Fungsi Intelijen...

Pentingnya Pemisahan Fungsi Intelijen Dalam dan Luar Negeri Penguatan dan penegasan peran BIN sebagai...
HomePolitikApakah Jokowi Terlibat...

Apakah Jokowi Terlibat dalam Gugatan Terhadap SK Kepengurusan PDI-P?

Keputusan perpanjangan kepengurusan PDI-Perjuangan periode 2019-2024 diduga digugat di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta. Gugatan terhadap SK nomor M.HH-05.11.02 tahun 2024 diajukan oleh empat orang yang mengaku sebagai kader PDI-P, yaitu Pepen Noor, Ungut, Ahmad, dan Endang Indra Saputra.

Victor W. Nadapdap, pengacara para penggugat, menyatakan bahwa SK yang dikeluarkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia digugat karena dianggap tidak sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) PDI-P. Menurut Victor, perubahan AD/ART yang memuat masa bakti kepengurusan harus dilakukan melalui kongres sesuai dengan ketentuan pasal 70 AD/ART PDI-P.

SK perpanjangan kepengurusan PDI-P diberlakukan pada bulan Juli lalu. Namun, gugatan tersebut dianggap bermotif politik oleh juru bicara PDI-P, Chico Hakim, yang menduga bahwa ada pihak yang ingin mengganggu persiapan PDI-P dalam menghadapi Pilkada Serentak 2024.

Direktur Eksekutif Citra Institute, Yusak Farhan, menganggap bahwa gugatan tersebut merupakan manuver kekuasaan untuk mendelegitimasi kepengurusan PDI-P. Jika gugatan tersebut dikabulkan oleh PTUN Jakarta, Yusak mengkhawatirkan bahwa akan muncul kongres tandingan untuk menggulingkan Megawati. Meskipun demikian, upaya tersebut dianggap sulit untuk diwujudkan.

Yusak juga menilai bahwa keputusan PDI-P untuk mencalonkan Pramono Anung sebagai calon Gubernur DKI Jakarta merupakan tanda rekonsiliasi antara Prabowo dan PDI-P. Hal ini menunjukkan adanya potensi kerjasama antara keduanya di masa depan.

Source link

Semua Berita

Kedok Keburukan dalam Dinasti Politik di DPR

Dalam laporan terbaru, Indonesia Corruption Watch (ICW) mencatat bahwa ada 174 atau 30% dari 580 anggota DPR periode 2024-2029 yang diduga terlibat dalam dinasti politik - usaha untuk mempertahankan atau mengakumulasi kekuasaan di posisi publik bagi keluarga-keluarga tertentu. Mayoritas dari...

Hasrat sulit Bahlil untuk memperbesar Golkar di Jawa Tengah

Ketika menghadiri Rapat Konsolidasi Pemenangan Pemilihan Gubernur Provinsi, Kabupaten, dan Kota di Provinsi Jawa Tengah di Sukoharjo, Jawa Tengah, Sabtu (5/10), Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia mengungkapkan keinginannya untuk membuat Jawa Tengah menjadi basis dukungan kuat bagi partai...

Transportasi air di Jakarta hanya sekadar gimik menurut Ridwan Kamil?

Dalam debat perdana Pilgub DKI Jakarta 2024 di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta Pusat pada Minggu (6/10) malam, calon gubernur Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil memaparkan programnya mengatasi kemacetan. Dia akan memfasilitasi pergerakan mass rapid transit (MRT),...

Kategori Berita