Kamis, 26 September 2024 – 22:30 WIB
Jakarta, VIVA – Baru-baru ini, terdapat video viral di media sosial yang menunjukkan seorang pemilik mobil listrik MG 4 EV tidak diperbolehkan untuk mengisi daya baterai di diler resmi Morris Garage (MG).
Video tersebut diketahui diunggah oleh akun Instagram Wijaya Stefanus @Stev_w84. Ia mengeluhkan mobilnya ditolak oleh diler MG Pluit saat hendak meminta izin untuk mengisi ulang daya baterainya.
Setelah video yang diunggah oleh Stefanus menjadi viral, pihak MG Pluit memberikan tanggapan terkait unggahan konsumen mobil listrik MG 4 EV tersebut melalui sebuah video yang diunggah di akun Instagram @mg_pluitjkt.
“Siapa sih yang bilang tidak boleh ngecharge, itu ngisi tuh, customer-nya jalan-jalan dulu. Di mana sih, MG Pluit, Yuk kita jawb simpangsiur itu???,” ucap perekam video tersebut.
Melihat video ini, Stefanus Wijaya pun kembali memberikan tanggapan terhadap diler MG Pluit tersebut. Ia menjelaskan bahwa kala itu, seseorang melarangnya menggunakan charging station karena layanan tersebut hanya boleh dipergunakan untuk mobil-mobil yang hendak dikirim ke pelanggan.
“Saya terkejut dengan statement orang tersebut yang bilang ‘yang boleh ngecharge di sini hanya mobil yang akan dikirim ke customer, hanya mobil yang akan dikirim ke customer’. Kedua orang yang boleh mengecas mobil disini adalah orang yang melakukan booking service di bengkel ini. Saya agak terkejut dengan statement yang bilang ‘boleh kok charge di sini’. Lah.. terus yang orang yang menolak saya untuk charge di sana siapa? Karena saya lihat orang tersebut cukup punya kuasa sehingga tidak memperbolehkan saya untuk charge di sana,” ucap Stefanus dalam video.
Berkaitan insiden ini, pihak MG Motor Indonesia akan memberikan solusi terbaik untuk setiap keluhan yang diajukan oleh konsumen.
“Kita bertanggung jawab secara OEM, untuk semua komplain konsumen kita hadapi dan usaha berikan solusi terbaik untuk konsumen,” ujar He Guowei (Alec) selaku CEO MG Motor Indonesia dikutip VIVA di Jakarta.
Alec mengakui bahwa pihaknya siap menjalin kerja sama dengan pihak ketiga untuk menyediakan stasiun pengisian daya baterai motor listrik.
“Bicara soal charging station, kita produsen EV tapi kita enggak bisa lakukan semuanya. Kita butuh supplier dan lain-lain untuk kerja sama,” tuturnya.
Kemudian, ia menyampaikan bahwa pihaknya siap menghadirkan mobil listrik dengan cakupan charging station yang lebih memadai.
“Mungkin ketika kita jual lebih banyak mobil kita suplai juga charging stationnya,” tutupnya.