Nusaperdana.com, PEKANBARU – Terbitnya poin-poin yang menjadi nota kesepakatan antara tim Ustazd Abdul Somad (UAS) dengan Calon Gubernur Riau, Abdul Wahid cukup menggemparkan publik lancang kuning.
Cukup beralasan. Pasalnya, materi nota kesepakatan yang dirilis merupakan bukti dari keterlibatan UAS yang mendalam untuk memenangkan pasangan nomor urut 1, Abdul Wahid-SF. Hariyanto (BERMARWAH).
Kali ini UAS memang sepenuhnya terlibat. Dalam berbagai kegiatan dakwahnya, selalu ada kehadiran Abdul Wahid.
Konten-konten di kanal pribadinya juga penuh dengan konten kolaborasi keduanya. Baik dalam bentuk podcast maupun konten-konten ringan lainnya.
Dengan demikian, kondisi ini membuat lawan politiknya merasa gelisah.
Tidak heran jika narasi-narasi pesimis mulai menyebar, seolah nota kesepakatan tersebut hanya formalitas dan tidak mungkin direalisasikan.
“Saya melihat poin-poin yang disampaikan UAS masih sangat realistis dan sangat mungkin untuk diwujudkan. Jadi, tidak ada alasan untuk pesimis,” kata pengamat Dr Aidil Haris yang merupakan Dosen Universitas Muhammadiyah Riau.
Menurutnya, seorang UAS yang dikenal sebagai ulama besar tidak akan mengorbankan kredibilitasnya untuk sesuatu yang tidak mungkin terwujud.
“Kita sebagai masyarakat juga harus melihat secara realistis, mengapa UAS terlibat begitu dalam dalam arena Pilkada Riau kali ini. Ternyata ada misi besar di baliknya, yang telah diungkapkan ke publik dan poin-poinnya masih sangat realistis. Semuanya untuk umat. Ini benar-benar luar biasa dan layak didukung oleh masyarakat Riau,” ungkap Aidil.
Terkait dengan dukungan tersebut, itu merupakan hak privasi yang dimiliki semua warga.
“Mengapa UAS memilih mendukung Pak Wahid, itu juga sudah dijelaskan dan merupakan hak beliau. Mungkin hanya Pak Wahid yang siap untuk memahami misi besar yang telah diatur dalam kesepakatan ini,” lanjut Dr Ilmu Komunikasi tersebut.
Seperti yang diketahui, ada 16 poin yang diminta oleh UAS, jika pasangan Abdul Wahid-SF. Hariyanto menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Riau.
“Saya sering ditanya mengapa saya mendukung pasangan Abdul Wahid-SF Hariyanto sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Riau. Inilah alasannya. Saya mendukungnya karena ada poin-poin tersebut,” ujar UAS pada kesempatan tersebut.
Berikut adalah poin-poinnya…
1. Membangun Islamic Center, sebagai pusat pengembangan pendidikan Al-Quran, mulai dari tingkat PAUD, TK Alquran, SD Alquran, SMP Alquran sampai Ma’had Aly, serta pusat studi Qiraat. Dan sekaligus menjadi pusat pengembangan seni Alquran, seperti Taranum, Khat, Syarhil Alquran, Fahmil Alquran, Bahts Alquran dan lain-lain.
2. Membuat Institut Quran Riau sebagai pusat kajian Alquran Internasional Asia Tenggara dan pusat kajian literatur ulama Melayu.
3. Mengirim putra dan putri Riau untuk belajar ke Ahqaf University Yaman, Al Azhar University Mesir untuk belajar Fiqih Mazhab Syafii dan Ma’had Alquran Syubra dan Thantha Mesir untuk belajar ilmu Alquran dan qiraat.
4. Mengangkat guru agama (MDA dan sejenisnya) dan guru ngaji setara dengan PNS atau dengan insentif yang layak. Diberikan kontrak dan honor yang layak.
5. Memberikan insentif kepada penggali kubur, petugas memandikan jenazah, petugas kebersihan masjid, penggiat dakwah terutama dai di pinggir kota dan dai yang aktif membina masyarakat di pedalaman.
6. Memanfaatkan alumni timteng yang sudah pulang ke Riau. Diangkat menjadi tenaga pengajar, dijadikan penyuluh agama, dan berbagai bidang keagamaan lainnya. Dimasukkan ke P3K dan dijadikan PNS.
7. Optimalisasi peran Masjid Raya (Masjid Raya An-Nur Provinsi Riau, Masjid Raya Nurul Wathan, Masjid Raya Maqari, Masjid Al Hidayah Gubernuran) untuk pengkajian kitab-kitab ulama klasik dan modern negeri Melayu berhaluan Ahlussunnah Wal Jamaah, bermazhab Syafii dan bertasawuf sunni serta menjadikan objek wisata religi untuk memperkenalkan budaya Melayu.
8. Membuat kebijakan potong gaji zakat untuk pembiayaan program-program kemaslahatan umat dengan dukungan APBD.
9. Menata aset-aset wakaf di wilayah Badan Wakaf Islam Provinsi Riau dan mengelolanya dengan baik.
10. Membantu meningkatkan kualitas infrastruktur dan SDM Pondok Pesantren menggunakan dana APBD.
11. Membangun asrama untuk putra dan putri Riau yang belajar di luar negeri, terutama di Mesir.
12. Membangun masjid baru atau merenovasi masjid/musala di daerah-daerah yang membutuhkan masjid.
13. Melakukan pembinaan bagi para imam masjid untuk mempelajari ilmu Alquran, menghafal Alquran, dan mengikuti sunnah Alquran.
14. Melakukan pembinaan kepada para penggiat dakwah untuk memahami dan mengokohkan akidah dan amaliyah ahlussunnah wal jamaah.
15. Mengupayakan konversi dari keuangan konvensional menjadi syariah di lembaga-lembaga keuangan di lingkup Pemerintah Provinsi Riau (BUMD).
16. Memberikan perhatian terhadap kehidupan anak muda, agar terhindar dari narkoba, LGBT, perzinahan, gaya hidup hedonis, game online, pinjaman online, dan masalah-masalah sosial lainnya.
Terkait dengan poin-poin ini, Abdul Wahid menyatakan bahwa bersama dengan SF Hariyanto, ia telah mendiskusikan setiap poin dalam komitmen politik, dan menyatakan kesediaan untuk memenuhinya.
“Saya akan menandatangani komitmen politik ini, sebagai bentuk dukungan beliau (UAS) kepada kami. Oleh karena itu, kami akan memegang teguh 16 poin ini, dan Insya Allah akan kami realisasikan apabila kami dipercaya menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Riau,” tegas Wahid.