Thursday, May 22, 2025
spot_img

Prabowo: Pentingnya Regulasi Sederhana...

Dalam acara Konvensi dan Pameran Tahunan ke-49 Indonesian Petroleum Association (IPA) Tahun 2025,...

Kerja Sama Strategis RI...

Indonesia dan Persatuan Emirat Arab (PEA) kembali memperkuat hubungan strategis mereka dalam pertemuan...

Peluang Investasi Energi: Danantara...

Prabowo Subianto, Presiden Republik Indonesia, menegaskan komitmen pemerintah untuk membuka pintu investasi di...

Sosialisasi Keselamatan Lalu Lintas...

Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Kampar telah mengadakan kegiatan edukasi dan sosialisasi keselamatan...
HomePolitikPara "spin doctor"...

Para “spin doctor” Kabinet Prabowo

Muhammad Qodari, Direktur Eksekutif Indo Barometer, telah resmi diangkat sebagai Wakil Kepala Staf Presiden (KSP) oleh Presiden Prabowo Subianto. Qodari sebelumnya mengikuti pembekalan para calon wakil menteri di Hambalang, Bogor.

Qodari adalah orang terakhir yang dipanggil oleh Prabowo sebagai calon wakil menteri di Istana Merdeka, Jakarta pada malam Minggu (20/10). Di KSP, Qodari akan bekerja bersama Letjen (Purn) AM Putranto.

Qodari bukan satu-satunya bos lembaga survei yang mendapatkan jabatan penting di Kabinet Merah Putih. Prabowo juga memilih Hasan Nasbi, pendiri Cyrus Network, sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan sejak 19 Agustus 2024.

Baik Qodari maupun Hasan dikenal sebagai konsultan politik yang mendukung rezim Jokowi. Pada 2021, Qodari mengusulkan kontroversial untuk memperpanjang masa jabatan Jokowi hingga tiga periode.

Hasan Nasbi sebelumnya merupakan anggota Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran dan juru bicara TKN Prabowo-Gibran. Cyrus Network juga rutin melakukan survei selama Pilpres 2024.

Ray Rangkuti dari Lingkar Madani menyarankan agar Qodari dan Hasan harus mundur dari lembaga survei mereka setelah diangkat menjadi pejabat. Jika tidak, Indo Barometer dan Cyrus Network sebaiknya tidak lagi melakukan survei yang dibiayai oleh APBN.

Bakir Ihsan, analis politik dari UIN Syarief Hidayatullah, juga menekankan pentingnya Qodari dan Hasan melepas posisi mereka di lembaga survei agar tetap independen. Jika tidak, mereka akan dianggap lembaga survei yang bekerja untuk kepentingan pemerintah.

Source link

Semua Berita

Kerja Sama Strategis RI dan UEA: Daftar 8 Kesepakatan

Indonesia dan Persatuan Emirat Arab (PEA) kembali memperkuat hubungan strategis mereka dalam pertemuan bilateral di Istana Qasr Al Shatie, Abu Dhabi. Pada Rabu (09/04/2025), Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Presiden PEA Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) menyaksikan...

Kemitraan Strategis Indonesia-Turki: 3 Poin Penting

Kunjungan kenegaraan Presiden Indonesia Prabowo Subianto ke Ankara menandai penguatan hubungan bilateral antara Indonesia dan Turki. Dalam pertemuan dengan Presiden Recep Tayyip Erdoğan, keduanya menekankan pentingnya perluasan kerja sama antara dua negara. Diskusi antara keduanya mencakup berbagai bidang mulai...

Jejak Sejarah dan Prestasi Kopassus pada Perayaan HUT ke-16 April

Pada tanggal 16 April 2025, Komando Pasukan Khusus (Kopassus) merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-73 tahun. Tanggal ini merupakan perayaan berdirinya satuan elit ini pada 16 April 1952, melalui Instruksi Panglima Tentara dan Teritorium III. Sejak itu, Kopassus menjadi...

Kategori Berita