Menteri Lingkungan Hidup (LH) dan Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH), Hanif Faisol Nurofiq, melakukan kunjungan ke Kawasan Konservasi Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Syarif Hasyim (SSH) di Kabupaten Siak. Menteri Hanif mendukung upaya PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) dalam mempercepat pemulihan lingkungan hidup di Tahura SSH yang berada di Wilayah Kerja (WK) Rokan. Menurut Menteri Hanif, pemulihan ini harus dilakukan secara cepat dan ringkas, dengan rekomendasi untuk mempercepat proses tersebut.
Menteri juga memberikan arahan kepada timnya untuk fokus pada penyelesaian pemulihan tersebut, dengan target penyelesaian pada tahun 2026. Ivan Fadlun Azmy dari K3L SKK Migas menyatakan bahwa pemulihan tersebut mengikuti regulasi yang telah ditetapkan oleh Peraturan Menteri KLHK, dengan tujuan efektivitas dan efisiensi sebagai prioritas. Pihak PHR, yang didampingi oleh Executive Vice President Andre Wijanarko, telah berkomitmen untuk melaksanakan pemulihan lahan dengan seluruh tahapan perencanaan yang diperlukan.
Pemulihan lingkungan di Tahura SSH Minas dilakukan oleh PHR sesuai dengan arahan dan koordinasi dari SKK Migas, dengan pengawasan dari Kementerian Lingkungan Hidup. Kerjasama dengan lembaga terkait seperti BBKSDA Riau dan KPHP Minas Tahura dilakukan untuk memastikan luasan area terdampak dan kondisi ekosistem yang ada. Proses pemulihan dilakukan dengan teknologi tepat guna seperti bioremediasi insitu dan ex situ.
PHR juga menjalankan program tanggung jawab sosial dan lingkungan di daerah operasinya, sambil mengelola WK Rokan selama 20 tahun berdasarkan amanah dari Pemerintah Indonesia. Daerah operasi ini mencakup 80 lapangan aktif, 11.300 sumur, dan 35 stasiun pengumpul, yang berkontribusi secara signifikan terhadap produksi minyak mentah nasional. Selain itu, PHR juga aktif dalam program pendidikan, kesehatan, ekonomi masyarakat, dan lingkungan di wilayahnya.