Tuesday, January 21, 2025

“Ini Dia Langkah Jaecoo...

Industri otomotif di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan yang menarik dengan kehadiran merek-merek baru....

“Insiden Gelombang Tinggi di...

Pada Senin (20/1/2025) malam sekitar pukul 20.20 WIB, kapal tunda penarik tongkang bernama...

Kesalahan Marc Marquez Di...

Tim Ducati Lenovo untuk MotoGP 2025 resmi diperkenalkan di Madonna, Campiglio, Italia. Dalam...

“Kecilnya Potensi Dibanding Capaiannya:...

Pada hari Selasa, 21 Januari 2025, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU),...
HomePolitik"Transisi Energi: Penemuan...

“Transisi Energi: Penemuan dan Wawasan Menjanjikan”

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mendapat kritik karena ajakannya untuk intensif mengembangkan batu bara dianggap tidak sejalan dengan rencana transisi energi baru dan terbarukan yang dicanangkan oleh pemerintahan Prabowo-Gibran. Pengamat ekonomi energi dari Universitas Gadjah Mada, Fahmy Radhi, menilai bahwa tindakan Bahlil seolah-olah mengikuti jejak Presiden Jokowi dalam mengeksploitasi energi fosil dengan klaim energi bersih. Dugaan pun muncul bahwa tekanan dari pengusaha batu bara mungkin menjadi alasan di balik sikap Bahlil.

Fahmy menekankan pentingnya memulai transisi energi secara perlahan untuk mencapai target net zero emission pada tahun 2060. Pengembangan energi baru dan terbarukan harus menjadi prioritas mengingat ketersediaan bahan bakar berbasis fosil semakin menipis. Bahkan, Fahmy mengusulkan agar batu bara disulap menjadi energi bersih seperti energi gas dalam tabung, daripada dijual mentah begitu saja.

Pendapat serupa juga disampaikan oleh Pembina Masyarakat Ilmuwan dan Teknologi Indonesia (MITI), Mulyanto, yang menyoroti perlunya pengembangan teknologi energi baru dan terbarukan meskipun biayanya tinggi. Memiliki komitmen untuk mengurangi emisi hingga nol pada tahun 2060, pemerintah seharusnya tidak memberi jaminan kepada pengusaha untuk melanjutkan bisnis energi konvensional. Bahkan, Mulyanto menegaskan bahwa pernyataan Bahlil dinilai bertentangan dengan komitmen transisi energi yang sudah diikrarkan, menimbulkan keraguan terhadap keseriusannya.

Semua Berita

“Pentingnya Menghapus Parliamentary Threshold dalam Sistem Kepartaian”

Wacana pembatalan ambang batas parlemen sebesar 4% suara sah nasional menguat setelah Mahkamah Konstitusi (MK) menghapus ketentuan ambang batas minimal persentase pengusulan pasangan calon presiden dan wakil presiden. Putusan MK Nomor 62/PUU-XXII/2024 telah mengabulkan sebagian gugatan terhadap Pasal 414...

“Rahasia di Balik Pencitraan Gibran: Penemuan yang Menjanjikan”

Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka dikabarkan akan segera menjadi bagian dari kader Golkar melalui Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR), salah satu sayap partai Golkar. Rumor ini muncul setelah rencana kehadiran Gibran dalam perayaan hari ulang tahun MKGR ke-65...

“Potensi Kerugian Jika PDI-P Berkongsi dengan Prabowo: Analisis Terbaru”

Sinyalemen bergabungnya PDI-Perjuangan ke dalam koalisi pendukung pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka semakin kuat. Elite PDI-Perjuangan dan Gerindra sedang membahas rencana pertemuan antara Prabowo dan Megawati. Megawati menyebut nama Prabowo dalam berpidato pada peringatan HUT PDI-P ke-52, mengenang jasanya...

Kategori Berita