Friday, January 24, 2025

“H. Tantawi Jauhari Dilantik...

Penjabat (Pj) Bupati Indragiri Hilir, H. Erisman Yahya, melantik H. Tantawi Jauhari sebagai...

“Prabowo Sambut Hangat di...

Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, telah tiba di New Delhi, India pada Kamis malam...

“Cara Mudah Bayar Tilang...

Tilang Elektronik atau ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement) telah hadir dengan kamera pengawas...

“Prabowo Subianto Welcomed in...

President Prabowo Subianto from Indonesia was warmly welcomed by Indonesian citizens upon his...
HomeOtomotif"Menperin Agus Gumiwang:...

“Menperin Agus Gumiwang: Efek Buruk Opsen Pajak 2021”

Tantangan Berat bagi Industri Otomotif di Tahun 2025

Industri otomotif di Indonesia dihadapkan pada tantangan berat tahun ini. Setelah mengalami penjualan mobil baru yang menurun sepanjang tahun 2024, kebijakan baru terkait Pajak Pertambahan Nilai 12 persen dan opsi pajak menjadi sorotan di awal 2025.

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah mulai menerapkan opsi pajak kendaraan bermotor pada 5 Januari 2025. Dampak dari kebijakan pungutan tambahan pajak ini membuat harga mobil di berbagai daerah menjadi lebih mahal, menyebabkan kenaikan harga secara signifikan.

Perubahan harga tersebut terjadi selama proses penerbitan surat-surat kendaraan, terutama terkait Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) dan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB). Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pun memberikan peringatan keras kepada industri otomotif terkait masalah ini.

Penerapan opsi pajak oleh pemerintah daerah dianggap sebagai tantangan terberat bagi pabrikan mobil dan konsumen tahun ini. Penurunan daya beli masyarakat terhadap mobil baru diperkirakan akan berdampak negatif pada sektor otomotif secara keseluruhan.

Menurut Menperin, kebijakan ini akan membuat pemda-pemda mengalami masalah ekonomi, terutama terkait penurunan pendapatan pajak akibat kurangnya minat beli kendaraan baru. Sementara itu, penjualan mobil baru di Indonesia terus mengalami penurunan sepanjang tahun lalu, turun 11 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Dalam menghadapi situasi ini, pemerintah daerah diharapkan segera mencari solusi, termasuk mengeluarkan regulasi-relaksasi yang dapat meringankan beban opsi pajak bagi masyarakat. Upaya ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam mengatasi penurunan penjualan mobil baru dan masalah ekonomi daerah.

Dengan demikian, tantangan berat bagi industri otomotif di Indonesia memerlukan langkah-langkah konkret dan upaya kolaboratif antara pemerintah, industri, dan masyarakat untuk mengatasi dampak buruk akibat opsi pajak yang diterapkan.

Semua Berita

“Cara Mudah Bayar Tilang ETLE agar Tidak Bingung!”

Tilang Elektronik atau ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement) telah hadir dengan kamera pengawas yang siap merekam setiap pelanggaran pengguna kendaraan bermotor. Sistem ini mampu bekerja 24 jam non-stop dan siap memberikan surat tilang secara otomatis tanpa harus ada petugas...

“Ini Penjelasan Ford Tentang Penjualan Mobil Listrik di Indonesia”

Nasib mobil Ford di pasar Indonesia terus bergulir, dengan brand asal Amerika Serikat ini kini dikelola oleh RMA Indonesia setelah PT Ford Motor Indonesia menyerah pada tahun 2016. Dengan kerjasama distributor sejak Oktober 2023, Ford telah memiliki 32 outlet...

“Seres E1 Modifikasi Gofar Hilman di IIMS 2025: Penemuan Menjanjikan”

Pada gelaran Indonesia Internasional Motor Show (IIMS) 2025 bulan Februari mendatang, Seres Indonesia akan menampilkan mobil listrik hasil modifikasi Seres E1 oleh Gofar Hilman. Kolaborasi ini bertujuan untuk memperkenalkan SERES E1 kepada generasi muda dan membantu meningkatkan adopsi kendaraan...

Kategori Berita