Gunung Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara, mengalami erupsi pada hari Sabtu, 11 Januari 2025, dengan kolom abu mencapai ketinggian 4.000 meter di atas puncaknya. Selain itu, lava pijar juga teramati keluar hingga 2 kilometer dari pusat erupsi. Fenomena letusan ini berlangsung selama sekitar 3 menit 5 detik. Menurut Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, kolom abu vulkanik berwarna kelabu yang condong ke arah barat, disertai dengan lontaran lava pijar. Hingga saat ini, status aktivitas vulkanik Gunung Ibu masih berada pada level III atau ‘siaga’ sejak tanggal 21 Juni 2024. PVMBG merekomendasikan agar tidak ada aktivitas masyarakat, termasuk pendakian, dalam radius 4 kilometer dari gunung.
Melihat aktivitas erupsi yang fluktuatif dan kejadian erupsi mencapai 70 kali per hari, PVMBG menyatakan bahwa erupsi Gunung Ibu adalah hal yang wajar. Sebagai langkah antisipasi dampak aktivitas vulkanik, warga diimbau untuk menggunakan pelindung hidung dan mulut, serta kacamata. BNPB juga mengimbau pemerintah daerah untuk selalu berkoordinasi dengan otoritas kegunungapian dalam upaya mitigasi, pencegahan, dan kesiapsiagaan terhadap bahaya erupsi. PVMBG juga menekankan pentingnya menjaga keamanan informasi dan tidak terpengaruh oleh hoaks.