Curah hujan yang terus melanda Kabupaten Rokan Hulu, khususnya Desa Bono Tapung Kecamatan Tandun, telah mengganggu akses jalan antara Desa Bono Tapung dan Desa Dayu. Jembatan yang menghubungkan kedua desa tersebut amblas, menyebabkan transportasi roda perekonomian terhambat. Masyarakat setempat menyatakan kebutuhan mendesak perbaikan jembatan tersebut kepada Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu. Jembatan tersebut sangat vital karena digunakan sebagai lintasan transportasi masyarakat untuk mengantarkan hasil pertanian dan produksi sawit. Meskipun jembatan telah diperbaiki pada tahun 2024, namun rusak kembali akibat intensitas hujan yang tinggi. Dinas PUPR Rohul berjanji akan melakukan perbaikan lagi setelah anggaran perubahan tahun 2025. Kondisi cuaca yang ekstrem dan angkutan sawit yang berlebihan menjadi faktor penyebab kerusakan jembatan tersebut. Masyarakat setempat telah berupaya melakukan perbaikan swadaya untuk memastikan kelancaran produksi dapat terjual. Hal ini menunjukkan bahwa perbaikan jembatan menjadi kebutuhan mendesak bagi kegiatan ekonomi masyarakat di daerah tersebut.