Industri migas memiliki dampak signifikan terhadap perkembangan provinsi Riau, terutama melalui eksistensi Blok Rokan yang telah menjadi tulang punggung ketahanan energi nasional selama puluhan tahun. Pembangunan infrastruktur, khususnya jaringan jalan, telah mendukung kegiatan operasional di tujuh daerah operasi, yaitu Pekanbaru, Siak, Kampar, Rokan Hulu, Rokan Hilir, Bengkalis, dan Dumai. Jalan-jalan ini semula dibangun untuk kebutuhan perusahaan migas, namun seiring berjalannya waktu, telah dibuka untuk umum dan menjadi bagian dari infrastruktur publik. Dalam sebuah seminar bertajuk Swasembada Energi Nasional, Pjs GM Zona Rokan, Mochamad Taufan, menyatakan bahwa jalan-jalan operasi Blok Rokan telah mempercepat pertumbuhan ekonomi di wilayah yang dilaluinya, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, dan mendukung pembangunan yang pesat di daerah operasi WK Rokan.
PHR, anak perusahaan Pertamina yang mengelola Blok Rokan, menjaga dan merawat infrastruktur jalan dengan baik demi kelancaran operasi dan kenyamanan masyarakat sekitar. Infrastruktur jalan yang dibangun untuk perusahaan kini telah menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat Riau, menandai perkembangan provinsi dari masa ke masa. Ketua Komisi III DPRD Riau, Edi Basri, mengapresiasi kontribusi PHR dalam menjaga jalan operasinya, sambil menyoroti bahwa kerusakan jalan umum bukanlah disebabkan oleh PHR, melainkan oleh kendaraan perusahaan industri lain.
PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) adalah anak perusahaan Pertamina yang bergerak dalam hulu minyak dan gas bumi, dan amanah untuk mengelola Wilayah Kerja Rokan. PHR berperan dalam produksi minyak dan gas nasional, sambil mengelola program tanggung jawab sosial dan lingkungan di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi masyarakat, dan lingkungan. Dengan luas daerah operasi WK Rokan sekitar 6.200 km2, PHR bertanggung jawab atas 93 lapangan aktif, 12.600 sumur, dan 35 stasiun pengumpul. Melalui upaya mereka, PHR terus berkomitmen untuk berkontribusi pada pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Riau.