Pada tahun 2024, penggunaan media sosial harian dan pengguna internet di seluruh dunia mencapai 143 menit per hari. Meskipun mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, data ini mencerminkan bagaimana media sosial telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari di era digital saat ini. Setiap aktivitas yang dilakukan di media sosial, seperti unggahan, komentar, dan reaksi, menciptakan jejak digital yang tak terhapuskan dan menjadi bagian dari identitas online kita.
Generasi Z, yang lahir di era teknologi modern, mulai memasuki usia dewasa pada tahun 2024. Perusahaan-perusahaan telah mulai menggunakan strategi screening media sosial sebagai bagian dari proses rekrutmen karyawan. Media social screening digunakan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang calon karyawan yang tidak tercantum dalam CV, melalui platform seperti LinkedIn dan Instagram.
Personal branding di media sosial juga menjadi penting dalam proses rekrutmen. Kandidat yang mampu mengelola personal branding dengan baik dapat memberikan kesan profesional yang kuat kepada HRD. Tips untuk meningkatkan personal branding termasuk mengunggah konten yang relevan, menggunakan hashtag secara efektif, konsistensi dalam posting, membangun hubungan online, dan tetap autentik.
Dengan memahami dan menerapkan tips-tips ini, Generasi Z dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik untuk menghadapi tantangan perekrutan di era digital. Personal branding yang kuat tidak hanya membantu dalam mendapatkan pekerjaan, tetapi juga dalam membangun karir yang berkelanjutan dan memuaskan di masa depan.