Industri kendaraan listrik di Indonesia terus mengalami pertumbuhan pesat namun masih menghadapi berbagai tantangan dalam pengembangannya. Dalam konferensi pers di Jakarta pada 20 Februari 2025, Ketua Umum Asosiasi Ekosistem Mobilitas Listrik (AEML) periode 2025-2029 yang baru terpilih, Pandu Sjahrir, menyoroti hambatan yang perlu diatasi untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik di Tanah Air. Menurut Pandu, jumlah kendaraan listrik di Indonesia mengalami lonjakan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2023, kendaraan listrik di Indonesia mencapai 116 ribu unit, meningkat 179% dari tahun sebelumnya, dan terus berlanjut pada 2024 dengan tambahan 91 ribu unit menjadi sekitar 207 ribu unit.
Meski demikian, masih ada banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan untuk memastikan pertumbuhan industri ini berkelanjutan. Salah satu tantangan utama adalah membangun kepercayaan masyarakat dan lembaga keuangan terhadap kendaraan listrik, terutama dengan semakin banyaknya merek yang masuk ke pasar Indonesia. Selain itu, edukasi mengenai manfaat jangka panjang kendaraan listrik juga menjadi faktor krusial. Pandu juga menekankan pentingnya membangun ekosistem kendaraan listrik yang kompetitif di tingkat global dan AEML menargetkan pembentukan pasar sekunder kendaraan listrik yang kuat di Indonesia. Tujuannya adalah menjadikan kendaraan listrik bukan hanya sebagai tren sesaat, tetapi sebagai bagian dari solusi transportasi berkelanjutan di masa depan. Pandu juga mengapresiasi Dannif Danusaputro, Ketua Umum sebelumnya, atas kepemimpinannya yang telah membawa berbagai pencapaian bagi AEML.