Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, mengungkapkan bahwa peluncuran Dana Kelolaan Bersama (SWF) Danantara menegaskan posisi Indonesia sebagai pelopor dalam perekonomian global. Prabowo percaya bahwa kehadiran Danantara memberikan solusi strategis untuk mengoptimalkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam melakukan investasi di berbagai industri yang dapat mendorong pertumbuhan jangka panjang. Dalam acara peluncuran Danantara di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/2), Prabowo menyampaikan harapannya agar BUMN Indonesia bisa lebih kompetitif, profesional, dan terintegrasi secara global. Dia berharap agar lebih banyak BUMN Indonesia dapat masuk dalam daftar Global Fortune 500, membuktikan bahwa Indonesia tidak hanya mengikuti tren, tetapi juga mampu menjadi pelopor dan pemimpin ekonomi dunia.
Proyek pertama Danantara senilai US$20 miliar akan difokuskan pada sejumlah sektor strategis seperti hilir nikel boksit, tembaga, pengembangan pusat data, kecerdasan buatan, pabrik petrokimia, pabrik pengolahan minyak, produksi makanan dan protein, budidaya ikan, serta energi terbarukan. Prabowo menekankan bahwa sektor-sektor ini akan memainkan peran penting dalam menentukan masa depan Indonesia, ketahanan negara, dan kemandirian bangsa. Pendirian Danantara dianggap sebagai langkah penting bagi BUMN untuk menjadi aset nasional yang mampu berperan sebagai motor pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Prabowo juga menyoroti pentingnya standar tinggi, tata kelola terbaik, inovasi, transparansi, dan kemajuan teknologi dalam operasional BUMN. Dia menekankan bahwa BUMN harus tetap memegang prinsip disiplin, kehati-hatian, dan komitmen terhadap tata kelola yang baik dan manajemen yang bertanggung jawab. Dengan demikian, kehadiran Danantara diharapkan dapat membawa BUMN Indonesia menuju era baru yang lebih maju dan berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi serta kesejahteraan masyarakat.