Bupati Indragiri Hilir, H. Herman, menghadiri High-Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Riau yang diselenggarakan di Balai Serindit, Gedung Daerah, Pekanbaru. Pertemuan ini bertujuan untuk membahas strategi pengendalian inflasi menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadan dan Idulfitri 2025. Gubernur Riau, Abdul Wahid, memimpin rapat tersebut yang menyoroti kenaikan harga sejumlah komoditas, seperti cabai. Meskipun terjadi kenaikan harga, Gubernur memastikan bahwa situasi masih terkendali dan pemerintah akan terus melakukan pemantauan serta operasi pasar untuk menjaga stabilitas harga.
Dalam pertemuan tersebut, Bupati H. Herman melaporkan perkembangan inflasi di Kota Tembilahan, berdasarkan data BPS Indragiri Hilir. Inflasi month-to-month (MtM) sebesar 0,07%, Inflasi year-on-year (YoY) sebesar 1,46%, Inflasi year-to-date (YtD) sebesar -0,38%, dan Indeks Harga Konsumen (IHK) mencapai 105,52. Bupati juga menjelaskan bahwa dari empat daerah percontohan di Provinsi Riau, hanya Kabupaten Indragiri Hilir yang mengalami inflasi, sementara daerah lainnya mengalami deflasi. Penyebab utama inflasi di Indragiri Hilir adalah kenaikan harga kelapa yang signifikan, berdampak pada sektor ekonomi lokal.
Dalam kesempatan itu, Bupati H. Herman juga mengusulkan kepada Gubernur Riau agar menyampaikan kepada Kementerian Perdagangan tentang kebutuhan memberi keleluasaan dalam ekspor kelapa ke luar negeri, untuk menjaga keseimbangan harga di pasar lokal. Pertemuan ini juga dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Kepala Dinas Perdagangan, serta Kepala Bagian Ekonomi Setdakab Inhil.