Perjalanan mudik di malam hari menjadi pilihan bagi sebagian masyarakat karena berbagai pertimbangan. Salah satunya adalah untuk menghindari kemacetan yang biasanya lebih parah di siang hari, terutama di jalur-jalur utama mudik. Suhu yang lebih sejuk di malam hari juga membuat perjalanan terasa lebih nyaman dibandingkan siang yang panas dan melelahkan. Namun, sebelum memulai perjalanan mudik pada malam hari, ada beberapa hal yang perlu dipahami.
Sony Susmana, Safety Defensive Consultant Indonesia, menyampaikan bahwa perjalanan mudik pada malam hari memiliki tantangan tersendiri. Keterbatasan daya pandang, risiko kelelahan akibat ritme sirkadian tubuh, dan potensi kejahatan di jalur sepi menjadi beberapa hal yang perlu diperhatikan. Oleh karena itu, pemudik yang memilih perjalanan malam perlu mempersiapkan diri dengan baik. Mempastikan kondisi kendaraan prima, menjaga stamina, dan beristirahat secara berkala merupakan langkah yang penting untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan selama perjalanan.
Jika pengemudi mobil melewati jalan tol, perjalanan malam dinilai sebagai pilihan yang tepat. Namun, jika menggunakan jalan provinsi, lebih baik melakukan perjalanan saat terang. Sony juga menyarankan agar pengemudi didampingi oleh Co-driver sebagai pemandu dan beristirahat maksimal 2 jam saat berkendara di malam hari. Dengan persiapan yang baik dan langkah pencegahan yang tepat, perjalanan mudik di malam hari dapat tetap aman dan nyaman.