Rencana merger antara Honda dan Nissan akhirnya berujung gagal pada Februari lalu. Namun kedua perusahaan otomotif asal Jepang itu berpeluang untuk kembali rujuk di bawah kepemimpinan baru. Sebelumnya, CEO Nissan, Makoto Uchida, menghadap CEO Honda, Toshihiro Mibe di kantor pusat Honda di Tokyo untuk menyampaikan keputusan penghentian pembicaraan rencana merger. Nissan menyampaikan kepada Honda bahwa mereka akan membatalkan nota kesepahaman yang ditandatangani pada Desember 2024 mengenai negosiasi integrasi bisnis antara kedua produsen mobil tersebut.
Dugaan bahwa Honda ingin menjadikan Nissan sebagai anak perusahaan mereka menjadi alasan utama kegagalan merger ini. Namun, Nissan memberikan reaksi keras dengan menggelar rapat darurat dan memutuskan untuk tidak melanjutkan merger. Saat ini, kedua perusahaan akan kembali membahas merger dibawah kepemimpinan Ivan Espinosa, Chief Executive Officer yang baru. Espinosa telah mengindikasikan pembukaan pintu untuk kolaborasi dalam segala bentuk.
Pembicaraan dengan Honda masih terus berlangsung, terutama terkait pengembangan mobil listrik generasi berikutnya untuk mengurangi biaya pengembangan dan produksi. Espinosa menjelaskan bahwa meskipun merger sebelumnya gagal, hubungan antara kedua perusahaan tidak terganggu dan mereka akan terus menjajaki berbagai kerja sama. Rincian lebih lanjut mengenai bentuk kemitraan antara Honda dan Nissan belum diungkap, namun kemungkinan akan meliputi pengembangan model kendaraan beremisi yang lebih terjangkau.
Espinosa menegaskan bahwa industri otomotif akan menjadi sangat menarik di masa depan, dan kemitraan yang efisien akan menjadi kunci dalam memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Dengan langkah-langkah proaktif ini, Honda dan Nissan berharap dapat memperkuat posisi mereka di pasar global dan menghadapi persaingan yang semakin ketat di industri otomotif.