Google Maps dirancang untuk membantu pengguna android, iOS, atau perangkat lain saat melakukan perjalanan dengan kendaraan untuk menuju tujuan yang mungkin tidak dikenal. Aplikasi ini terhubung melalui jaringan internet melalui satelit dan menyediakan informasi tentang lokasi, perencanaan rute, dan kondisi lalu lintas. Meskipun memiliki fitur yang berguna, namun tidak semua petunjuk arah yang diberikan oleh Google Maps selalu akurat. Beberapa pengguna sering kali tersesat akibat rute yang diarahkan oleh aplikasi ini karena masalah jaringan internet yang lemah atau saat aplikasi tersebut memberikan rute alternatif yang memakan waktu tempuh lebih lama karena kemacetan.
Insiden terbaru yang menarik perhatian adalah kecelakaan mobil BMW yang terjun bebas dari jalan Tol Krian-Bunder Gresik. Kejadian ini terjadi karena mobil mengikuti arahan Google Maps untuk memasuki ruas tol yang belum selesai dibangun atau tersambung. Meskipun tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, dua penumpang mengalami luka ringan. Kasus pengemudi yang tersesat dan akhirnya mengalami kecelakaan karena mengikuti navigasi Google Maps juga pernah terjadi di luar Indonesia, di Amerika Serikat. Seorang pria tewas setelah mobilnya melewati jembatan yang roboh karena diarahkan oleh Google Maps, menimbulkan tuntutan hukum dari keluarganya.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun Google Maps merupakan alat yang sangat berguna dalam navigasi, pengguna tetap harus berhati-hati dan mempertimbangkan informasi yang diberikan, serta mengikuti rute dengan bijaksana. Kecermatan dan kesadaran dalam menggunakan aplikasi ini sangat penting untuk mencegah insiden yang fatal seperti yang terjadi pada kasus-kasus yang disebutkan di atas. Selalu pastikan untuk memeriksa rute alternatif, kondisi lalu lintas, dan kemungkinan rute yang tidak selalu benar atau aman sebelum mengikuti petunjuk arah dari Google Maps.