Mudik Lebaran tahun 2025 meraih prestasi gemilang dengan menurunkan angka kecelakaan dan korban jiwa secara signifikan. Hal ini diumumkan oleh Direktur Penegakan Hukum Korlantas Polri, Brigjen Pol Raden Slamet Santoso. Menurutnya, angka kecelakaan turun 31% dan jumlah korban meninggal akibat kecelakaan menurun sebanyak 46% berkat kesuksesan Operasi Ketupat. Keberhasilan ini tidak hanya berkat kinerja Korlantas saja, tetapi juga kerja sama lintas sektor dari aparat kepolisian, lembaga pemerintah, dan masyarakat. Strategi yang dilakukan sebelumnya seperti Operasi Lilin dan Nataru juga turut berkontribusi dalam menurunkan angka kecelakaan.
Penurunan angka kecelakaan juga disebabkan oleh pemilihan Jalan Tol Trans Jawa sebagai jalur utama para pemudik karena menghubungkan berbagai kota besar di Pulau Jawa. Dalam menghadapi lonjakan arus kendaraan saat musim mudik, rekayasa lalu lintas seperti contraflow dan sistem satu arah (one way) telah diimplementasikan untuk mengurangi risiko kecelakaan. Brigjen Slamet juga menekankan pentingnya pendekatan Pentahelix yang melibatkan akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah, dan media dalam membangun budaya tertib berlalu lintas.
Perencanaan jangka pendek hingga panjang juga menjadi kunci dalam menjamin keselamatan masyarakat di jalan. Semua pihak harus bersinergi dan bekerja sama untuk memastikan keselamatan selama musim mudik. Adanya koordinasi yang baik antara berbagai pihak telah membantu menurunkan angka kecelakaan dan korban jiwa sehingga Mudik Lebaran tahun 2025 menjadi salah satu perayaan dengan tingkat kecelakaan yang paling rendah.