Pembangunan pabrik mobil listrik BYD dan VinFast di Subang, Jawa Barat mengalami gangguan dari organisasi kemasyarakatan (ormas) bukanlah kasus yang terisolasi. Ketua Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo), Moeldoko, mengungkapkan bahwa pabrik VinFast asal Vietnam juga mengalami gangguan serupa. Hal ini menunjukkan perlunya menjaga iklim investasi agar tetap kondusif bagi investor. Moeldoko menekankan pentingnya menciptakan iklim investasi yang baik untuk mencegah peningkatan angka pengangguran. Pihaknya juga siap mendukung langkah-langkah pemda dalam memberantas aksi premanisme ormas guna menjaga keberlangsungan investasi asing di Indonesia. VinFast sedang membangun pabrik di Subang dengan nilai investasi sebesar US$200 juta dan rencananya akan mulai beroperasi pada kuartal IV/2025. Pabrik ini akan memiliki kapasitas produksi 50.000 unit mobil listrik per tahun dan mencakup berbagai area produksi utama seperti Body Shop, General Assembly Shop, Paint Shop, dan area pengujian.Ini juga mencakup lini produksi mobil listrik VF 3, VF 5, VF 6, dan VF 7 yang akan dipasarkan di Indonesia.