Monday, November 10, 2025

Pria Paruh Baya di...

Warga Desa Pulau Sarak Kecamatan Kampar dikejutkan dengan penemuan seorang pria berinisial RE...

Penjelasan Dokter: Fakta Nasi...

Pengguna internet belakangan ini sering membahas tentang tren membekukan nasi sebelum dikonsumsi. Banyak...

Banjir Bandang Melanda Dua...

Pada hari Sabtu, 8 November 2025, banjir bandang melanda sembilan desa di dua...

Vidi Aldiano: Mengatasi Ketakutan...

Vidi Aldiano menyampaikan ketakutannya terkait kemungkinan mewariskan penyakit kanker kepada anaknya. Dalam sebuah...
HomeBeritaNatalius Pigai Mendorong...

Natalius Pigai Mendorong Kebijakan Disiplin Siswa: Langkah Menuju Barak Militer Nasional

Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai memberikan tanggapannya terkait usulan dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang akan mengirimkan siswa nakal ke Barak Militer. Menurut Pigai, usulan tersebut tidak melanggar HAM karena tidak melibatkan hukuman fisik terhadap siswa. Pigai mendukung penerapan program ini dalam skala nasional setelah berhasil di wilayah Jawa Barat. Namun, Pigai menekankan pentingnya menjaga agar pendidikan tetap sesuai dengan prinsip-prinsip HAM. Ia berharap program ini dapat meningkatkan kualitas, karakter, disiplin, dan tanggung jawab siswa, tanpa melanggar hak asasi manusia. Gubernur Dedi Mulyadi sendiri merencanakan program pendidikan karakter ini akan dimulai di wilayah-wilayah yang dianggap rawan di Jawa Barat bekerja sama dengan TNI dan Polri. Peserta program akan dipilih berdasarkan kesepakatan antara sekolah dan orang tua, dengan fokus pada siswa yang sulit dibina atau terlibat dalam perilaku negatif. Selama enam bulan, siswa akan dibina di barak militer tanpa mengikuti sekolah formal dengan tujuan meningkatkan karakter dan perilaku mereka. Regulasi yang memadai dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) diharapkan mampu mendorong implementasi program ini secara luas di seluruh Indonesia. Menurut Pigai, langkah ini penting untuk mempersiapkan Sumber Daya Manusia Indonesia dengan mentalitas yang sesuai dengan standar internasional untuk mendukung perkembangan negara ke depan.

Perkembangan positif dalam pendidikan karakter menurut Pigai sudah mulai diterapkan di negara-negara Asia lainnya dan Dedi Mulyadi dianggap bergerak menuju arah yang benar dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Meski demikian, Pigai menekankan pentingnya menjaga agar program tersebut tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip hak asasi manusia. Dalam proses implementasi, akan dilakukan uji coba terlebih dahulu di Jawa Barat sebelum diterapkan secara luas. Gubernur Dedi Mulyadi sendiri menegaskan bahwa program ini akan dilakukan secara bertahap, dimulai dari daerah yang dianggap paling membutuhkan, sebelum diperluas ke daerah lainnya. Program ini diharapkan dapat membawa perubahan positif dalam karakter siswa dan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Source link

Semua Berita

Pria Paruh Baya di Kampar Bunuh Diri: Tindakan Akibat Himpitan Ekonomi

Warga Desa Pulau Sarak Kecamatan Kampar dikejutkan dengan penemuan seorang pria berinisial RE (39) yang tergantung di depan kamar mandi rumahnya pada Minggu (9/11/2025) sekitar pukul 02.00 Wib. Korban pertama kali ditemukan oleh NA (27), adik ipar korban, ketika...

Banjir Bandang Melanda Dua Kecamatan Setelah Hujan 5 Jam

Pada hari Sabtu, 8 November 2025, banjir bandang melanda sembilan desa di dua kecamatan di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, yaitu Kecamatan Sirampog dan Kecamatan Bumiayu. Bencana ini telah mengakibatkan dua korban jiwa terbawa arus banjir setelah hujan deras mengguyur...

Penyelidikan Dampak Ledakan di SMAN 72 Jakarta: Menteri PPPA Memberikan Insight

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi merekomendasikan agar kegiatan belajar-mengajar di SMA Negeri 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara tetap dilanjutkan dengan penyesuaian metode. Proses belajar-mengajar akan tetap berjalan namun dengan cara yang disesuaikan sesuai diskusi yang...

Kategori Berita