PT AION Indomobil Distribution Indonesia saat ini memasarkan tiga produknya, yaitu AION Y Plus, Hyptech HT, dan AION V. Ketiga model ini mendapat insentif CBU (Completely Built Up) untuk bebas bea masuk dan PPnBM yang ditanggung oleh pemerintah, menjadikan harganya lebih kompetitif. Strategi yang diterapkan GAC mirip dengan merek China lainnya, dimulai dengan impor sebelum produksi lokal. Namun, rencana produksi lokal tidak sesuai rencana, mengakibatkan keterlambatan pengiriman unit, terutama untuk AION V.
AION V, yang merupakan mobil listrik dengan platform yang sama dengan Toyota bZ3X, diumumkan dengan harga yang bervariasi. Produksi AION V dimulai Maret 2025 dengan kapasitas 50 ribu unit per tahun di pabrik mereka di Cikampek, Jawa Barat. Meskipun proses produksi dimulai, konsumen belum menerima unitnya, yang menyebabkan AION Indonesia memberikan kompensasi kepada konsumen dengan pengiriman dijadwalkan maksimal hingga akhir Juni. SUV ini mengusung baterai lithium ferro phosphate dengan jarak tempuh 602 kilometer berdasarkan pengujian NEDC.
Di pasar Indonesia, AION berencana untuk merakit mobilnya (CKD) dengan baterai masih didatangkan dari luar negeri. Meskipun masih terjadi keterlambatan dalam pengiriman, produsen ini berkomitmen untuk mengirimkan AION V sesegera mungkin dan memberikan kompensasi kepada konsumen yang telah melakukan pemesanan sejak Februari. Brand asal Tiongkok ini dikenal mandiri dengan komponen utamanya yang diproduksi di Guangzhou, termasuk baterai, motor listrik, dan kontrol listrik.