TasteAtlas baru-baru ini merilis daftar 50 makanan terburuk di dunia, di mana dua hidangan khas Indonesia telah masuk dalam daftar tersebut. Dua hidangan tersebut adalah Tinutuan dan Paniki, yang masing-masing berasal dari daerah Manado dan Minahasa. Meskipun kedua makanan tersebut memiliki nilai budaya dan historis yang tinggi di masyarakat Sulawesi Utara, mereka mendapat penilaian rendah dalam daftar tersebut.
Tinutuan, bubur kaya nutrisi dengan campuran sayuran seperti bayam, labu, singkong, jagung, ikan asin, dan sambal, menempati peringkat ke-23. Sementara Paniki, hidangan tradisional Minahasa yang berbahan dasar kelelawar, berada di peringkat ke-31. Crita rasa dan tampilan dari kedua hidangan tersebut dianggap kurang umum secara global, sehingga masuk dalam daftar makanan terburuk di dunia.
Reaksi terhadap daftar ini sangat bervariasi, terutama di kalangan masyarakat Indonesia. Beberapa berpendapat bahwa selera makan bersifat subjektif dan tak bisa mewakili seluruh kekayaan kuliner lokal secara menyeluruh. Meskipun demikian, tinutuan dan paniki tetap menjadi sorotan dalam daftar 50 makanan terburuk di dunia menurut TasteAtlas.