Setiap tahun pada tanggal 3 Juni, masyarakat Bogor merayakan Hari Jadi Bogor (HJB). Perayaan ini memiliki asal usul sejarah yang kaya, yang mengungkap bagaimana kota hujan ini menjadi seperti sekarang. Nama “Bogor” sendiri memiliki berbagai cerita yang terkait dengannya. Mengaitkannya dengan kata “Buitenzorg” yang merupakan nama resmi pada masa penjajahan Belanda, atau dengan kata “Bahai” yang berarti sapi karena patung sapi yang terkenal di Kebun Raya Bogor. Ada juga yang menghubungkannya dengan kata “Bokor” yang berasal dari istilah tunggul pohon enau atau kawung. Sejarah mencatat bahwa nama Bogor berasal dari “Hoofd Van de Negorij Bogor” yang berarti “Kepala Kampung Bogor”, kawasan yang menjadi bagian dari Kebun Raya Bogor yang dibangun sejak tahun 1817. Peristiwa penting pada tanggal 3 Juni 1482, saat upacara Kuwedabhakti digelar, menandai penobatan Sri Baduga Maharaja sebagai raja Kerajaan Pajajaran, menjadi awal terbentuknya Bogor seperti sekarang.
Pemerintah pusat pada tahun 1972 secara resmi menetapkan Hari Jadi Bogor pada tanggal 3 Juni dan dirayakan setiap tahunnya. Perayaan HJB diisi dengan berbagai acara untuk meningkatkan rasa persatuan dan kolaborasi antara warga Bogor serta sebagai ajang nostalgia sejarah. Setiap tahunnya, tema HJB berbeda, dan beberapa di antaranya adalah “Raksa Jagaditha” dengan makna keseimbangan bumi untuk kesejahteraan bersama, dan “Sacangreud Pageuh, Sagolek Pangkek, Ngarojong Pangwangunan” yang mengandung makna tentang tekad, semangat kebersamaan, dan gotong royong dalam mendukung pembangunan. Sejarah dan makna perayaan HJB Bogor tetap terjaga dan menjadi bagian penting dari identitas kota dan kabupaten Bogor hingga saat ini.
Sejarah Hari Jadi Bogor: Peringatan 3 Juni
