Wednesday, June 25, 2025

Tips Hemat Belanja: Intip...

Pada 25 Juni 2025, Shopee meluncurkan kampanye terbarunya "Lebih Hemat Lebih Cepat" yang...

Audiensi Bupati Bengkalis Terima...

Bupati Bengkalis yang diwakili oleh Wakil Bupati Bagus Santoso menerima kunjungan Direktur Pascasarjana...

Hadir di Jakarta Fair...

Wuling Motors (Wuling) berpartisipasi dalam Jakarta Fair Kemayoran 2025 atau Pekan Raya Jakarta...

Raja Charles III Tampil...

Raja Charles III menegaskan komitmennya terhadap tugas kenegaraan dengan penampilan yang penuh wibawa...
HomeOpiniMenjaga Pariwisata Indonesia:...

Menjaga Pariwisata Indonesia: Pentingnya Konservasi dan Keberlanjutan

Pariwisata Indonesia masih dihantui oleh masalah sampah yang menjadi perhatian utama. Masalah ini bukan hanya soal kebersihan semata, tetapi juga berkaitan dengan lingkungan, kenyamanan wisatawan, dan citra negara. Terutama di destinasi pariwisata di wilayah kepulauan, sampah yang dibuang sembarangan atau terbawa arus laut mulai merusak keindahan alam yang luar biasa. Gerakan Wisata Bersih yang diinisiasi oleh Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana mendapat sambutan positif dari Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Transformasi Digital dan Teknologi, Teguh Anantawikrama. Gerakan ini dianggap tepat karena menjangkau akar permasalahan, yaitu kebiasaan dan kesadaran kolektif dalam menjaga kebersihan.

Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki 17.380 pulau yang merupakan anugerah dan amanah. Setiap pulau di Indonesia seharusnya bersih, ramah, dan sehat. Namun, tantangan geografis seperti arus laut Indonesian Throughflow (ITF) menjadi bagian yang unik. Arus ini mengalirkan jumlah air yang sangat besar dari Samudra Pasifik ke Samudra Hindia, dapat membawa sampah dari dalam atau luar negeri, jika tidak diatasi dengan cepat dan efektif, masalah sampah plastik akan semakin parah.

Sampah tidak hanya menjadi beban, tetapi juga peluang untuk diubah menjadi sumber daya yang berguna. Dengan pendekatan inovatif dan kolaboratif, sampah dapat diolah menjadi energi listrik, bahan bangunan, kompos, dan lebih banyak lagi. Langkah-langkah ini tidak hanya mengatasi masalah sampah, tetapi juga mendukung ketahanan energi dan ekonomi rakyat. Seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, swasta, komunitas lokal, dan wisatawan, diharapkan bisa mendukung Gerakan Wisata Bersih ini sebagai gerakan moral dan budaya, bukan sekadar kampanye belaka. Seluruh individu diharapkan dapat melakukan tindakan sederhana seperti membawa pulang sampah, mengelola limbah secara mandiri, dan mendukung pengolahan sampah dan daur ulang. Indonesia terlalu indah untuk dikotori, mari jaga keindahannya bersama dengan tindakan nyata dan kreatif.

Source link

Semua Berita

Haji: Lebih dari Perjalanan Fisik Menuju Tanah Suci

Setiap tahunnya, jutaan umat Islam merindukan kesempatan untuk beribadah haji ke Tanah Suci. Namun, Prof. Dr. Aswadi, M.Ag, Konsultan Bimbingan Ibadah Haji Daker Madinah PPIH Arab Saudi 2025, menegaskan bahwa haji bukan hanya sekadar perjalanan fisik menuju Tanah Suci....

Tips Penting: Interaksi yang Lebih Baik dengan Gajah

Sebagai tamu Allah, jamaah haji diundang untuk datang dengan sikap tawadhu'. Mereka harus memahami dan menghormati sistem pelayanan haji berbasis syarikah yang disediakan oleh Kerajaan Arab Saudi. Sistem ini melibatkan tiga entitas utama, yaitu Syarikah, Maktab, dan Kafilah, yang...

Keberlanjutan Industri Televisi di Indonesia di Era Multiplatform

Industri televisi di Indonesia sedang menghadapi tantangan besar di tengah era media multiplatform. Kemunculan media berbasis digital telah mengubah secara mendasar lanskap media dan model bisnis penyiaran. Ini tidak hanya berdampak pada pola konsumsi masyarakat, tetapi juga memengaruhi pendapatan...

Kategori Berita