Home Berita Anies Baswedan Mendengarkan Pengalaman dan Saran dari Kiai Kampung

Anies Baswedan Mendengarkan Pengalaman dan Saran dari Kiai Kampung

Minggu, 19 November 2023 – 13:59 WIB

Malang – Calon Presiden (Capres) Anies Rasyid Baswedan hadir dalam kegiatan Jami’yah Lil Maslahatil Ummah Mujadalah Kiai Kampung di Kastil Atamimi Palace yang terletak di Villa Puncak Tidar, Malam Sabtu, 18 November 2023. Anies berbincang hangat dengan para kiai kampung yang hadir.

Para kiai kampung memberikan resolusi atau semacam kontrak politik yang dibacakan oleh pencetus Mujadalah, Amin Ahmad Balbaid. Resolusi ini diharapkan dijalankan oleh Capres yang hadir termasuk Anies Baswedan.

Resolusi tersebut berkaitan dengan kebutuhan dasar yang menjadi hak masyarakat harus terpenuhi, mulai dari pendidikan, kesehatan, sandang, pangan, dan tempat tinggal. Mereka ingin presiden terpilih membuat kebijakan berdasarkan pertimbangan kemaslahatan.

Resolusi yang disepakati, pertama adalah menyatakan keberpihakan, menjamin, dan bertanggung jawab atas terwujudnya sistem pendidikan dan kesejahteraan guru yang manusiawi. Kedua, menyatakan keberpihakan, menjamin, dan bertanggung jawab untuk penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang setara di seluruh Indonesia, terutama di pedesaan. Butir resolusi ketiga, menyatakan keberpihakan, menjamin, dan bertanggung jawab atas ketersediaan pupuk sesuai kebutuhan petani sepanjang tahun.

Anies Baswedan mengatakan bahwa dia ingin mendapatkan pendengar yang baik dan mendapatkan nasihat dari para kiai kampung. Dia pun mendapatkan masukan, ide, dan gagasan untuk mendapatkan solusi memperbaiki masalah masyarakat. Tujuannya, menciptakan kebijakan terbaik jika terpilih sebagai presiden.

Para kiai kampung mengungkapkan sejumlah ketimpangan antara pendidikan umum dengan pendidikan berbasis agama. Seperti guru-guru madrasah yang tidak diperhatikan hingga alumni-alumni madrasah yang tidak mendapatkan kesempatan kerja sama.

Anies pun mengatakan, bahwa jika diberi amanah memimpin negeri dia tidak ingin ada ketimpangan antara pendidikan keagamaan dan pendidikan umum. Sebab, menurutnya guru madarasah maupun sekolah negeri sama-sama mencerdaskan kehidupan bangsa.

Exit mobile version