Home Berita KKP Memberi Apresiasi Gubernur, Nelayan dan Masyarakat yang Peduli Terhadap Sampah Plastik...

KKP Memberi Apresiasi Gubernur, Nelayan dan Masyarakat yang Peduli Terhadap Sampah Plastik di Bulan Cinta Laut

Minggu, 12 November 2023 – 20:06 WIB

Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelar apresiasi Bulan Cinta Laut (BCL), di Pantai Kenjeran, Surabaya, Jawa Timur, Jumat, 10 November 2023. Kegiatan yang diselenggarakan bertepatan dengan Hari Pahlawan tahun 2023 ini merupakan puncak kegiatan Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut Tahun 2023.

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyampaikan, kegiatan ini menjadi salah satu wujud komitmen Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam penanganan sampah plastik di laut, dengan target pengurangan sampah plastik sebesar 70% hingga tahun 2025. Hal itu sesuai dengan mandat Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2018 tentang Penanganan Sampah Laut Strategi Ekonomi Biru. “KKP berupaya untuk terus melaksanakan BCL di tahun yang akan datang untuk menjaga kelestarian ekonomi laut terutama dari sampah plastik,” ujar Sakti dalam keterangannya, Minggu, 12 November 2023.

Peraturan Presiden tersebut dijabarkan dalam program prioritas Menteri Kelautan dan Perikanan tahun 2023. Satu di antaranya diimplementasikan dengan Gerakan Bersih Pantai dan Laut (GBPL). GBPL dilakukan melalui gerakan partisipasi nelayan untuk ikut mengambil sampah, terutama berbahan plastik yang ada di laut yang disebut dengan Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut.

Gerakan ini dilakukan KKP secara masif di seluruh Indonesia. Para tahun 2023, Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut diselenggarakan secara serentak di 18 lokasi di antaranya Mataram, Padang, Makassar, Balikpapan, Palu, Kubu Raya, Ternate, Serang, Bitung, Ambon, Banda Aceh, Dumai, Banyuwangi, Tanjung Pinang, Cirebon, Denpasar dan Bengkulu. Melalui gerakan nasional tahun 2023 ini telah terkumpul sampah laut dari seluruh lokasi sebanyak 820 ton, dengan melibatkan 1.350 orang nelayan melakukan aksi melaut sambil mengambil sampah. Gerakan nasional ini juga memberikan economic circular effect terhadap nelayan. Nilai ekonomi yang tercatat sedikitnya mencapai Rp 60 juta yang diperoleh nelayan.

Menteri Sakti menyebutkan, adanya sampah laut di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya geografis karena letak Indonesia dekat dengan Samudera Pasifik yang merupakan zona akumulasi sampah laut terbesar. Indonesia pada tahun 2020 berada di urutan keenam sebagai negara penghasil sampah, sehingga Gernas Bulan Cinta Laut bertujuan untuk mengurangi volume sampah di pesisir dan laut. Selama tahun 2018-2020 telah terjadi penurunan jumlah sampah plastik di laut hingga 35,36 persen sejumlah 217.702 ton.

Dirjen Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut, Victor Manoppo menyampaikan, dalam penutupan Bulan Cinta laut ini KKP memberikan apresiasi dalam 6 kategori. Enam kategori tersebut yaitu Gubernur/Wali Kota penggerak pengelolaan sampah laut, nelayan terinspiratif, bank sampah penggerak pengelolaan sampah laut, penyuluh penggerak pengelolaan sampah laut, inovator kapal pengangkut sampah BCL, serta tokoh peduli masyarakat pesisir.

Kepala Loka Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (LPSPL) Serang Santoso Budi Widiarto menyampaikan, Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut dilaksanakan di 4 Kabupaten/Kota yang masuk dalam wilayah kerjanya yaitu Pesawaran, Bengkulu, Serang dan Cirebon. Pada tahun 2023, aksi ini berlangsung selama bulan Juli hingga September. Pelaksanaan kegiatan ini di wilayah kerja LPSPL Serang berhasil mengumpulkan sebanyak 11 ton sampah laut, dengan nilai ekonomi yang diperoleh nelayan mencapai lebih dari Rp 13 juta.

Exit mobile version