Jakarta – Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Nusron Wahid, menanggapi pernyataan Ketua Umum partai berlambang Banteng, Megawati Soekarnoputri, mengenai pemerintahan Presiden Joko Widodo yang dianggapnya mirip dengan masa Orde Baru (Orba).
Nusron membantah klaim bahwa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mirip dengan pemerintahan Orde Baru. Menurutnya, jika memang Jokowi seperti penguasa Orde Baru, maka Megawati bisa ditangkap karena melakukan kritik tersebut.
Salah satu ciri pemerintahan Orde Baru adalah adanya pembungkaman terhadap orang-orang yang berbicara dan kritis terhadap pemerintah. Namun, menurut Nusron, hal tersebut tidak terjadi pada masa pemerintahan Jokowi.
Nusron juga menjelaskan bahwa pemerintahan Orde Baru ditandai dengan kekuasaan yang berada di tangan satu partai, sementara masa pemerintahan Jokowi, kekuasaan pemerintah ada di berbagai partai dalam kabinet. Ia memberi contoh, Menko Bidang Perekonomian diisi oleh Airlangga Hartarto yang merupakan Ketua Umum Partai Golkar, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dijabat oleh Abdullah Azwar Anas yang merupakan kader PDIP.
Nusron juga menyatakan bahwa dirinya menghormati Megawati, namun pernyataan Ketua Umum PDIP tersebut tidak berdasar dan hanya merupakan ilusi semata. Ia menambahkan bahwa hal tersebut hanya akan menciptakan semacam perang psikologis yang akan menyebarkan kesan bahwa mereka tidak peduli akan fakta atau ilusi.
Megawati Soekarnoputri sebelumnya mengaku geram dengan sikap Presiden Jokowi yang dianggapnya ingin mengembalikan era Orde Baru. Namun, Nusron menegaskan bahwa pernyataan tersebut tidak berdasar dan hanya merupakan ilusi semata.
Diketahui Megawati Soekarnoputri mengaku geram dengan sikap Presiden Jokowi saat ini dan mengatakan seperti ingin mengembalikan era Orde Baru.
Nusron menegaskan tidak akan membiarkan era Orde Baru kembali berdiri selama dirinya masih hidup.
