Friday, September 13, 2024

Gregoria Tumbang, Sang Putri...

JAKARTA RAYA | Gregoria Mariska Tunjung, yang meraih medali perunggu di Olimpiade Paris,...

Pemerintah Provinsi Jakarta Meminta...

Kamis, 12 September 2024 - 22:55 WIB Jakarta, VIVA - Jalur Transjakarta atau busway...

Posko Pemenangan di Ujung...

Koalisi Bermarwah terus memperkuat barisan menjelang penentuan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur...

Jokowi: Prabowo Subianto Berkomitmen...

President Joko Widodo (Jokowi) has stated that president-elect Prabowo Subianto is committed to...
HomeBeritaMantan Menteri Agama...

Mantan Menteri Agama dan Dubes Kerajaan Belanda Menghadiri Peringatan Haul ke-14 Gus Dur

Sabtu, 16 Desember 2023 – 21:43 WIB

Jakarta – Peringatan Haul ke-14 Presiden RI, KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, digelar di kediaman keluarga Gus Dur di kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu malam, 16 Desember 2023.

Pantauan VIVA di lokasi, sejumlah tokoh turut hadir, seperti mantan Menteri Agama Lukman Hakim Syaifudin dan Quraish Shihab, budayawan Butet Kartaredjasa, psikolog anak Seto Mulyadi, penceramah milenial Husein Ja’far, serta Duta Besar Kerajaan Belanda untuk Indonesia, Lambert Grijns.

Mengangkat tema ‘Meneladani Budaya Etika Demokrasi Gus Dur’, pada haul kali ini juga dibacakan ‘Amanat Ciganjur’ dari para tokoh untuk mewujudkan Pemilu damai dan berkualitas.

Ketua Panitia Haul ke-14 Gus Dur, Inayah Wulandari Wahid mengatakan, pemilihan tema itu bertujuan menghadirkan inspirasi dan keteladanan Gus Dur tentang demokrasi. Hal itu sebagaimana yang sudah diyakini, dijalankan dan diperjuangkan Gus Dur.

“Banyak hal yang bisa dipelajari dan diperhatikan oleh penyelenggara, kontestan, dan konstituen tentang bagaimana seharusnya demokrasi ditempatkan, diarahkan, dan ditata orientasinya,” kata Inayah di acara Haul Gus Dur, kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan pada Sabtu, 16 Desember 2023.

Putri bungsu Gus Dur itu menambahkan, hal yang paling penting diteladani dari demokrasi ala Gus Dur adalah tentang budaya etika yang beliau pegang teguh, dijalankan, dan diperjuangkan. Gus Dur, menurutnya tidak menganggap demokrasi dan pemilu sebagai prosedur dan angka-angka elektoral, tetapi memiliki kandungan mandat nilai perjuangan harkat martabat manusia dan kesejahteraan.

“Demokrasi di sisi Gus Dur, juga tak bisa dipisahkan dari budaya anti kekerasan dan ketaatan pada konstitusi,” ujar Inayah.

Tak lupa, Inayah juga mengucapkan rasa terima kasih atas kehadiran banyak pihak dalam haul ke-14 Gus Dur ini, dan menganggapnya sebagai sebuah kehormatan bagi Gus Dur dan keluarga.

“Sebuah kehormatan bagi kami, bila kita semua berkenan mendoakan dan mengenang almarhum KH. Abdurrahman Wahid, baik hadir langsung di acara haul atau mengikuti secara virtual melalui siaran media,” ujarnya.

Semua Berita

Posko Pemenangan di Ujung Batu Rohul Diresmikan oleh Calon Gubernur Riau Abdul Wahid

Koalisi Bermarwah terus memperkuat barisan menjelang penentuan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau serta masa kampanye Pilkada 2024. Salah satunya adalah dengan meresmikan posko pemenangan di semua kabupaten dan kota. Baru-baru ini, Bakal Calon Gubernur Riau Abdul Wahid...

Melaporkan Dugaan Korupsi kepada Badan Pemeriksa Keuangan

Bagaimana Cara Melaporkan Dugaan Korupsi kepada Badan Pemeriksa Keuangan - Korupsi merupakan musuh bersama yang dapat menggerogoti sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Dampaknya sangat luas, mulai dari merugikan keuangan negara hingga menghambat pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Untuk melawan...

Abdul Wahid Bertekad Untuk Memekarkan Kabupaten/Kota di Riau Agar Pembangunan Lebih Merata

Nusaperdana.com, Rokan Hulu - Bakal Calon Gubernur Riau H Abdul Wahid menilai salah satu upaya mempercepat pemerataan pembangunan di Provinsi Riau adalah dengan melakukan pemekaran kabupaten kota. Wacana pemekaran ini dinilai tepat mengingat wilayah Provinsi Riau yang luas, sedangkan...

Kategori Berita