Thursday, February 6, 2025

Duka Tukang Becak Yogyakarta:...

Seorang tukang becak ditemukan meninggal dunia dalam keadaan duduk di dalam becak kayuh...

Pemikir Ekonomi Islam Inovatif:...

Al-Maqrizi: Pemikir Ekonomi Islam yang Menjadi Inspirasi bagi Generasi Modern Al-Maqrizi, seorang sejarawan dan...

Mobil Terpanjang Di Dunia...

Mobil terpanjang di dunia yang diberi nama The American Dream dibuat dari enam...

Mobil Mewah Ketum PP...

Penyidik KPK melakukan penggeledahan di rumah Ketua Umum Pemuda Pancasila Japto Soerjosoemarno di...
HomePolitikAirin di Pilgub...

Airin di Pilgub Banten, dikepung oleh koalisi gemuk – Bagaimana nasibnya?

Diinisiasi oleh Gerindra, koalisi partai besar mulai terbentuk menjelang Pemilihan Gubernur Banten 2024. Koalisi yang resmi bernama Koalisi Banten Maju (KBM) tersebut telah sepakat untuk mencalonkan Ketua DPRD Banten Andra Soni dan politikus dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Achmad Dimyati Natakusumah sebagai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur.

Selain Gerindra dan PKS, KBM juga terdiri dari NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Hanya Golkar, Demokrat, dan PDI-Perjuangan yang belum bergabung ke dalam koalisi tersebut.

Ketua DPD NasDem, Wahidin Halim, optimis bahwa pasangan Andra-Dimyati akan mudah menang di Pemilihan Gubernur Banten. Ia menyatakan bahwa pasangan ini memiliki basis massa yang kuat di seluruh wilayah Banten. Namun, ia juga menekankan pentingnya agar partai-partai dalam koalisi tersebut segera bergerak.

Pasangan Andra-Dimyati akan bersaing dengan Airin Rachmi Diany yang telah resmi ditunjuk oleh Golkar untuk maju dalam Pemilihan Gubernur Banten. Meskipun elektabilitas Airin tertinggi menurut survei beberapa lembaga, hingga saat ini ia belum memiliki calon wakil.

Dengan memiliki 14 kursi di DPRD Banten setelah Pemilu 2024, Golkar tidak dapat mencalonkan Airin sendirian. Golkar harus berkoalisi dengan PDI-P yang juga memiliki 14 kursi, atau dengan Demokrat yang memiliki 11 kursi di DPRD Banten.

Dosen ilmu politik dari Universitas Pamulang, Yusak Farchan, menilai bahwa Golkar terlambat dalam mengonsolidasikan kekuatan politiknya di Banten dibandingkan dengan Gerindra. Menurutnya, Golkar terlalu yakin bahwa partai-partai lain akan mendukung Airin karena elektabilitasnya yang tinggi.

Dalam situasi terburuk, menurut Yusak, Airin mungkin tidak akan mendapatkan kesempatan untuk maju dalam Pemilihan Gubernur Banten. PDI-P, misalnya, dapat memilih untuk berkoalisi dengan Demokrat dan mencalonkan pasangan Rano Karno-Arif Wismansyah sebagai kandidat.

Yusak menilai bahwa pertarungan antara pasangan Andra-Dimyati dengan Airin dan pendampingnya akan menjadi seru. Andra-Dimyati kuat di Tangerang Raya dan Serang Raya yang memiliki populasi besar, namun Airin masih unggul dalam hal elektabilitas.

Analisis politik dari Universitas Muhammadiyah Tangerang, Ahmad Chumaedy, menyatakan bahwa Airin masih merupakan kandidat yang unggul dalam hal elektabilitas. Ia berpendapat bahwa elektabilitas Airin justru semakin kuat karena ia ditinggalkan oleh koalisi besar yang dibentuk oleh Gerindra.

Golkar harus mempersiapkan koalisi yang kuat untuk memastikan dukungan publik bagi Airin. Program-program yang konkret juga harus disajikan untuk menarik pemilih yang bingung. Golkar kemungkinan akan berkoalisi dengan PDI-P, dengan Ade Sumardi direkomendasikan sebagai cawagub.

Ketua DPP Golkar, Dave Laksono, menyatakan bahwa partainya masih melakukan perhitungan untuk memastikan kemenangan Airin sebagai Gubernur Banten. Rencana untuk bekerja sama dengan PDI-P juga terus dimatangkan untuk menghadapi koalisi besar yang dibentuk Gerindra-PKS.

Source link

Semua Berita

Penemuan Terbaru: Anggaran DPR Tak Terkena Pangkas?

Beberapa kementerian dan lembaga pemerintah telah mulai mengambil langkah-langkah untuk menghemat anggaran agar program-program dan kebijakan tetap dapat berjalan meskipun anggaran mereka dipotong. Tindakan penghematan dilakukan dengan berbagai cara, seperti membatasi rapat di luar kantor, menyederhanakan acara seremonial, dan...

Revisi Tata Tertib DPR: Penemuan dan Wawasan Baru

Badan Legislasi DPR menyetujui revisi peraturan DPR Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Tertib atau Tatib DPR dalam kurun waktu kurang dari 3 jam. Usulan revisi Tatib DPR oleh Mahkamah Kehormatan DPR (MKD) disahkan dalam rapat paripurna di Gedung...

“Prabowo dan Anggaran DPR: Penemuan Insightful”

Sejumlah kementerian dan lembaga telah mulai mengencangkan ikat pinggang mereka untuk memastikan program dan kebijakan pemerintah tetap dapat dijalankan meskipun anggaran mereka dipangkas. Penghematan dilakukan dengan berbagai cara, seperti mengurangi rapat di luar kantor, menyederhanakan acara seremonial, dan mengurangi...

Kategori Berita