Pada Senin, 1 Januari 2024 – 17:10 WIB
Jakarta – Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Andika Perkasa menyoroti pernyataan dari Komandan Kodim (Dandim) Boyolali, Letkol Inf Wiweko Wulang Widodo mengenai kronologi penganiayaan relawan Ganjar-Mahfud beberapa waktu lalu.
Diketahui, Wiweko menjelaskan kejadian di depan Markas Yonif 408/Suhbrastha di Boyolali pada Sabtu kemarin. Kejadian tersebut berlangsung secara spontanitas karena adanya kesalahpahaman kedua belah pihak. Andika Perkasa menyatakan bahwa pernyataan tersebut memiliki potensi kelemahan karena kronologi yang disampaikan tidak akurat. Ganjar Pranowo langsung mendengarkan langsung kronologi dari dua orang korban penganiayaan dan menurutnya, berdasarkan video CCTV, kejadian tersebut murni tindak kekerasan.
Andika juga menyatakan bahwa dia mengapresiasi langkah Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto yang langsung merespons cepat peristiwa pengeroyokan tersebut dengan melakukan pemeriksaan terhadap terduga tersangka di Detasemen Polisi Militer.
Sebagai informasi tambahan, Dandim 0724/Boyolali, Letkol Inf Wiweko Wulang Widodo juga menjelaskan kronologi kejadian itu yang berlangsung di depan Markas Yonif 408/Suhbrastha di Boyolali pada Sabtu kemarin. Kejadian tersebut berlangsung secara spontanitas karena adanya kesalahpahaman kedua belah pihak. Menurut Wiweko, peristiwa bermula saat sejumlah anggota melaksanakan olahraga bola voli dan mendengar suara bising yang membuat tidak nyaman dari beberapa sepeda motor dengan knalpot brong. Beberapa relawan pasangan nomor urut 3 yang mengendarai sepeda motor knalpot brong melintas secara terus menerus di depan Markas TNI AD secara berulang kali. Setelah itu, terjadi penganiayaan terhadap pengendara sepeda motor knalpot brong tersebut dan korban yang mengalami luka di bawa ke RSUD Pandanarang, Boyolali untuk mendapat pertolongan medis.