Friday, October 4, 2024

Analisis Hasil Pengukuran Stunting...

Prevalensi stunting di Kecamatan Tembilahan Hulu mengalami peningkatan signifikan dari 29 kasus pada...

Motor Touring Honda NT1100...

Jumat, 4 Oktober 2024 - 16:30 WIB Jakarta, VIVA - Produsen otomotif asal Jepang,...

Mimbar publik di ujung...

Kasus-kasus pembubaran acara diskusi dan aksi protes melalui intimidasi dan kekerasan oleh "orang-orang...

Analisis Data Pengukuran Stunting...

Kunjungan posyandu meningkat di tahun 2024, dan kasus stunting di kecamatan Tempuling mengalami...
HomeprabowoSolusi Paradoks Indonesia:...

Solusi Paradoks Indonesia: Mencapai 100 Tahun Kemerdekaan Indonesia (Potensi Negara Kita)

Oleh: Prabowo Subianto [diambil dari buku: Paradoks Indonesia dan Solusinya]

Ini Potensi Negara Kita

Saya mengikuti proses politik, karena hanya melalui politik kita bisa mengubah keadaan. Politik bagi saya adalah keinginan untuk memperbaiki kehidupan masyarakat. Itu arti yang baik dari politik. Keinginan memperbaiki kehidupan rakyat.

Walaupun kita menghadapi banyak kesulitan, saya melihat Indonesia masih ada harapan. Kekayaan alam kita begitu luar biasa. Dengan manajemen yang tepat, kita bisa cepat bangkit.

Potensi Kita: Pangan dan Agro Industri

Pangan adalah masalah hidup-mati suatu bangsa. Kita bisa hidup tanpa gedung-gedung pencakar langit. Kita bisa hidup tanpa mobil-mobil. Namun kita tidak bisa hidup tanpa pangan, tanpa beras, tanpa jagung, tanpa singkong, dan sebagainya.

Jadi, kita sebagai bangsa harus memandang pangan ini strategis. Siapa pun yang mau memimpin negara ini, harus memandang pangan ini sangat strategis. Dari dulu saya anjurkan ke pemerintah, ke penguasa, ke partai-partai yang sedang berkuasa, untuk fokus kembangkan sektor pertanian. Jangan kita tergantung pada impor pangan, supaya bangsa kita tidak tergantung pada siapa pun. Kalau kita tergantung impor, begitu mata uang kita melemah, akan sangat mahal beli barang impor dan rakyat bisa tidak makan.

Kita punya lahan cukup banyak, kita punya ekosistem dan iklim yang sangat cocok untuk pertanian. Yang jelas kita ini negara tropis. Indonesia menempati sepertiga dari zona tropis dunia. Kita negara yang zona tropisnya paling luas kedua setelah Brasil. Brasil lebih luas dari kita sedikit.

Di zona tropis, kita bisa tiga kali panen setahun. Kalau negara-negara temperate, negara-negara yang non-tropis, hanya bisa satu kali. Karena ada enam bulan musim dingin, jadi hanya bisa satu kali panen. Kita bisa tiga kali. Ini keunggulan kita.

Sebagai contoh, sebuah pohon yang tumbuh di negara temperate butuh 25 tahun untuk besar. Baru bisa ditebang setelah 25 tahun. Bahkan ada yang baru bisa ditebang setelah 27, 30 tahun. Di negara kita, 5 tahun bisa ditebang. Jadi, keunggulan kita, 5 kali dari negara di luar zona tropis.

Dari dulu, bangsa-bangsa lain datang ke kita, dan mengambil kekayaan kita. Apa yang diambil? Mereka ambil produk-produk pertanian. Rempah, karet, teh, kopi kita. Kan begitu?

Kita memiliki keunggulan yang tidak dimiliki bangsabangsa lain. Kita harus manfaatkan keunggulan ini. Ketahanan dan kekuatan ekonomi kita berada di sektor pertanian dalam arti luas. Pertanian, perikanan, kehutanan. Inilah yang seharusnya kita fokus kelola dengan telaten, dengan teliti, dengan komprehensif. Tidak kita serahkan semua ke pasar.

Potensi Kita: Pasar Domestik Yang Besar

Dengan populasi 270 juta orang, dan jumlah ‘kelas menengah’ 20% populasi atau sekitar 50 juta orang, Indonesia adalah pasar yang sangat besar dan menarik.

Dengan jumlah yang demikian besar, sebenarnya hampir semua industri bisa berkembang pesat walau hanya menjual produk dan jasanya untuk pasar Indonesia. Misalkan, setiap orang Indonesia butuh pakaian. Jika 50 juta orang membeli satu saja celana setiap tahun, dan jika harga celana Rp. 100.000 saja, ini sudah bisnis Rp. 5 triliun. Jika bisa untung 10%, ada keuntungan Rp. 500 miliar. Ini baru celana saja. Belum bicara pakaian lain.

Saking besarnya pasar domestik Indonesia, kita bisa melihat bagaimana saat ini banyak perusahaan asing berlomba-lomba untuk masuk dan jual produk mereka di pasar kita.

Saya tidak anti asing. Mereka boleh menjual produk dan jasa di Indonesia. Tetapi kita harus bisa bersaing dengan mereka. Jika jual celana, Pemerintah harus pastikan orang Indonesia juga bersaing jual celana Jangan sampai pasar dimonopoli oleh kekuatan ekonomi besar.

Saya percaya, kualitas produk-produk Indonesia tidak kalah jika dibandingkan dengan produk asing. Saat ini kita sudah punya sepeda buatan Indonesia. Kapal laut buatan Indonesia. Senjata buatan Indonesia. Bahkan senjata buatan PINDAD kerap unggul di kompetisi internasional. Ini bukti konkrit kemampuan industri kita.

Source link

Semua Berita

Pesan Dari Kapal Perang yang Dinaiki Jokowi dan Prabowo

Oleh: Hariqo Wibawa Satria Sebelum dilantik menjadi Pemimpin Tertinggi di NKRI pada 20 Oktober 2024 nanti, Pak Prabowo tercatat sudah membantu dan menyukseskan ribuan anak bangsa menjadi anggota DPR RI, DPRD, menteri, gubernur, wali kota, bupati, dan menjadi pemimpin di...

Prestasi Kemajuan Sosial Indonesia Selama 10 Tahun Jokowi Mendapat Rapor Biru dalam Indeks Internasional SPI

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai berhasil selama 10 tahun menjabat berdasarkan Social Progress Index (SPI) dari lembaga internasional. Index ini diukur oleh Social Progress Imperative, sebuah lembaga nirlaba yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan manusia dengan memberikan pengukuran komprehensif terhadap kinerja sosial...

Prabowo Subianto dan Jokowi Bersama-sama Naik Mobil Kepresidenan RI 1 menuju Pelantikan DPR Terpilih

Jakarta — Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sekaligus presiden terpilih 2024-2029 hadir mendampingi Presiden RI Joko Widodo dalam acara Pelantikan Anggota DPR RI terpilih di Gedung Nusantara, DPR/MPR/DPR RI, Selasa (1/10). Prabowo terlihat datang bersama dengan Jokowi dan berada di satu...

Kategori Berita