Jumat, 19 April 2024 – 05:00 WIB
Makassar – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulawesi Selatan (Sulsel) mengeluarkan pernyataan sikap terkait video Pendeta Gilbert Lumoindong yang diduga menghina Islam dengan mengolok-olok salat.
Baca Juga :
Terkuak, Ternyata Farhat Abbas yang Polisikan Pendeta Gilbert Soal Penistaan Agama
Pernyataan sikap tersebut tertulis dalam surat bernomor 11/FKUB-SS/IV/2024 yang ditandatangani Ketua Umum FKUB Sulsel, Prof Wahyuddin Naro pada Senin, 15 April 2024.
Baca Juga :
Polda Metro Jaya Dalami Soal Laporan Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert
“Mengimbau kepada seluruh umat beragama khususnya masyarakat Sulsel dan bangsa Indonesia secara umum untuk tetap menjaga toleransi dan kerukunan umat beragama agar tercipta masyarakat dan lingkungan yang harmonis,” ujar Wahyudin dikutip dari laman MUI Sulsel, Jumat 19 April 2024.
Wahyuddin mengimbau kepada seluruh tokoh agama dan semua penganut umat beragama agar saling menghargai keyakinan umat agama lain. Tidak menjadikan guyonan yang dapat menimbulkan ketersinggungan bagi penganut agama tertentu.
Baca Juga :
Pendeta Gilbert Dilaporkan Dugaan Penistaan Agama, Gus Yahya: PBNU Enggak Ikut Campur
Dia juga berharap kepada seluruh tokoh agama agar memberikan kesejukan dalam menyampaikan dakwah demi menjaga harmoni umat beragama dan situasi kondusif.
Terkait kegaduhan yang ditimbulkan dari pernyataan Pendeta Gilbert, FKUB meminta aparat kepolisian untuk mengusut kasus ini hingga tuntas.
“Kepada pihak yang berwenang agar mengusut video yang viral, diduga kuat diperankan oleh Gilbert Lumoindong, termasuk mengusut pelaku yang mengedit video tersebut yang mungkin berbeda dengan keinginan Pdt Gilbert Lumoindong,” kata dia.
Terakhir, demi terciptanya perayaan Paskah yang khidmat, FKUB meminta sejumlah gereja di Makassar yang berencana mendatangkan Pendeta Gilbert untuk ditunda hingga persoalan ini dianggap selesai.
Sebelumnya, Sosok Pendeta Gilbert Lumoindong tengah menjadi sorotan usai video ceramahnya sempat membuat gaduh media sosial. Kegaduhan tersebut mencuat lantaran Gilbert diduga menyinggung keyakinan umat Islam ihwal salat dan zakat.
Pernyataan yang dibungkus dalam sebuah lelucon ini dilontarkan Gilbert saat khotbah di hadapan jemaatnya di gereja. Mulanya Gilbert menyinggung soal zakat yang hanya diberikan umat Muslim sebanyak 2,5 persen.
Kemudian Gilbert menyinggung persoalan wudhu yang dilakukan Muslim sebelum melaksanakan salat. Dia mengatakan, pelaksanaan salat amat sulit dibanding ibadah dalam keyakinannya.
Bukan cuma itu, Gilbert juga menyebut gerakan salat sangat melelahkan, berbeda dengan ibadahnya yang tidak menguras banyak tenaga karena hanya berdiri, bernyanyi dan bertepuk tangan.
Terkait hal ini, Gilbert telah meminta maaf kepada sejumlah pihak, di antaranya kepada Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla hingga mendatangi kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan permintaan maaf Gilbert telah diterima.
Halaman Selanjutnya
Terkait kegaduhan yang ditimbulkan dari pernyataan Pendeta Gilbert, FKUB meminta aparat kepolisian untuk mengusut kasus ini hingga tuntas.