Home Berita Ini Pendapat Ketua HNSI Mengenai Musibah yang Terjadi pada Nelayan di Perairan...

Ini Pendapat Ketua HNSI Mengenai Musibah yang Terjadi pada Nelayan di Perairan Kabupaten Bintan

Nusaperdana.com, Bintan – Sebuah tongkang yang ditarik kapal tugboat melanggar satu unit pompong milik nelayan Mantang Baru, Kecamatan Mantang, Jumat (31/5/2024) subuh sekitar pukul 04.00 WIB. Saat pompong dilanggar tongkang, dua nelayan melompat dan terombang-ambing di laut perairan Tanjung Berakit selama tujuh jam.

Dua nelayan Desa Mantang Baru yang mengalami kecelakaan di laut adalah Candra (23) dan Muklis (29). Mereka selamat setelah melompat ke laut dan terombang-ambing selama lebih kurang 7 jam sebelum diselamatkan kapal yang berlabuh di perairan Batu Putih, Jumat (31/5/2024) siang.

Candra dan Muklis pergi memancing dari Desa Mantang Baru pada Kamis (30/5/2024) dini hari WIB. Saat kejadian, tongkang yang ditarik tugboat melintas di sekitar pompong mereka tanpa membunyikan klakson. Candra dan Muklis terbangun saat tali tongkang tersangkut di pompong dan langsung melompat ke laut.

Mereka terombang-ambing di laut selama 7-8 jam dan akhirnya diselamatkan oleh kapal asing di lokasi. Muklis berenang ke kapal tanker sambil berteriak meminta tolong, kemudian dibawa ke atas kapal.

Setelah kejadian, mereka dibawa ke dermaga Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Tanjunguban oleh pihak Basarnas Tanjungpinang. Sekretaris BPBD Bintan, Agus Ariyadi, menyatakan bahwa kedua nelayan selamat dan telah diperiksa kesehatannya sebelum pulang ke keluarga.

Ketua DPC HNSI Kabupaten Bintan, David, juga menyampaikan rasa syukurnya atas selamatnya nelayan Mantang Baru dari kecelakaan laut. Ia turut berduka cita atas korban nelayan warga desa Pangkil yang ditemukan tidak bernyawa. David juga mengingatkan masyarakat nelayan untuk lebih berhati-hati dan waspada dalam beraktivitas di laut.

Exit mobile version