Thursday, February 6, 2025

Pemikir Ekonomi Islam Inovatif:...

Al-Maqrizi: Pemikir Ekonomi Islam yang Menjadi Inspirasi bagi Generasi Modern Al-Maqrizi, seorang sejarawan dan...

Mobil Terpanjang Di Dunia...

Mobil terpanjang di dunia yang diberi nama The American Dream dibuat dari enam...

Mobil Mewah Ketum PP...

Penyidik KPK melakukan penggeledahan di rumah Ketua Umum Pemuda Pancasila Japto Soerjosoemarno di...

Mobil Mantan Istri Dedi...

Mantan Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika, diperiksa oleh Kejaksaan Negeri Purwakarta terkait kasus...
HomeLainnyaAntara TNI dan...

Antara TNI dan Polri, Intelijen di Indonesia Masih Abu-abu

Intelijen di Indonesia antara TNI dan Polri Masih Belum Jelas

Bandung, IDN Times – Direktur Riset ISI (Indo-Pacific Strategic Intelligence) Aishah Rasyidilla Kusumasomantri, menjelaskan bahwa kepentingan Intelijen di Indonesia masih menghadapi tantangan yang besar.

Menurutnya, lembaga intelijen di Indonesia seperti BIN, BAIS, dan Baintelkam Polri seringkali menghadapi berbagai tantangan terkait tugas dan peran masing-masing.

Pendapat tersebut dia sampaikan dalam seminar dengan tema Aturan Tambahan dalam Spionase: Jejaring atau Kuasa, Sebuah Diskursus, yang diselenggarakan pada Selasa (11/6/2024). Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Center for Security and Foreign Affairs Universitas Kristen Indonesia (CESFAS UKI) bekerja sama dengan Departemen Ilmu Hubungan Internasional Universitas Indonesia (UI).

Laporan alat sadap Amnesty International menyoroti prevalensi pengawasan digital yang berlebihan, yang dapat mengancam kebebasan berpendapat dan privasi. Untuk menjaga keamanan data pribadi, penting untuk menggunakan kata sandi yang kuat, mengaktifkan autentikasi dua faktor, dan berhati-hati saat membagikan informasi sensitif secara online.

1. Intelijen dibagi ke dalam beberapa kategori

Aishah menjelaskan tentang fungsi utama intelijen dalam memberikan informasi kepada pembuat kebijakan, jenis-jenis intelijen, dan pentingnya etika dalam kegiatan intelijen.

Ia menjelaskan bahwa intelijen diperlukan untuk mengumpulkan, menyaring, dan menyimpulkan informasi yang nantinya akan digunakan oleh pemerintah untuk membuat kebijakan yang efektif.

“Intelijen dapat dikelompokkan ke dalam beberapa kategori, seperti Human Intelligence (HUMINT), Technical Intelligence (SIGINT, GEOINT), dan Open Source Intelligence (OSINT),” kata Aishah, dalam siaran pers yang diterima IDN Times, Selasa (11/6/2024).

2. Tantangan Intelijen: penentuan peran dan tugas yang jelas

Menurut Aishah, intelijen akan selalu berada di wilayah yang belum jelas antara etika dan kepentingan, yang sering kali menimbulkan dilema bagi negara demokratis yang lebih memperhatikan ancaman dari luar daripada negara otoriter yang lebih fokus pada ancaman dari dalam.

Aishah menambahkan, “intelijen di Indonesia masih menghadapi masalah dalam menetapkan peran dan tugas yang jelas, terutama dengan adanya tumpang tindih antara TNI dan Polri dalam bidang intelijen sipil,” katanya.

3. Penyadapan tetap penting dilakukan oleh Intelijen

Dalam acara yang sama, Mayor Jenderal TNI (Purn.) Tubagus Hasanuddin, anggota Komisi 1 DPR RI, berbicara tentang pengalaman dan pandangannya mengenai intelijen. Ia menekankan pentingnya penggunaan teknologi dalam urusan intelijen.

“Pada masa lalu, operasi intelijen dilakukan dengan sumber daya yang terbatas dan teknologi yang kurang memadai, sehingga situasinya seringkali dianggap berbahaya,” kata Tubagus Hasanudin.

Menurutnya, kegiatan penyadapan yang dilakukan oleh intelijen, harus tetap dilakukan untuk mengungkap tindakan kriminal yang dapat merugikan orang banyak. Namun, katanya, penyadapan harus tetap mempertimbangkan kepentingan negara dan prinsip-prinsip intelijen.

Sumber: https://jabar.idntimes.com/news/indonesia/galih/antara-tni-dan-polri-intelijen-di-indonesia-masih-abu-abu?page=all

Source link

Semua Berita

Pemikir Ekonomi Islam Inovatif: Penemuan dan Wawasan

Al-Maqrizi: Pemikir Ekonomi Islam yang Menjadi Inspirasi bagi Generasi Modern Al-Maqrizi, seorang sejarawan dan pemikir ekonomi Islam abad pertengahan, diakui oleh banyak kalangan sebagai tokoh yang keberadaannya menembus batas-batas zamannya. Dilahirkan di Kairo pada tahun 766 H, Al-Maqrizi berasal dari...

Pentingnya Mempertimbangkan Penggantian Kurikulum Merdeka

Indonesia telah melalui berbagai perubahan kurikulum sejak kemerdekaan, dengan Kurikulum Merdeka sebagai salah satunya. Kurikulum Merdeka diperkenalkan pada tahun 2022 oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia di bawah kepemimpinan Nadiem Makarim. Dibandingkan dengan Kurikulum 2013, Kurikulum Merdeka...

Perbandingan Konsep Negara: Barat vs Muslim

Peran Ibnu Khaldun dan Adam Smith dalam Pemikiran Ekonomi Perkembangan dunia modern sangat dipengaruhi oleh kapitalisme, sebuah sistem ekonomi yang fokus pada kepemilikan pribadi, pencapaian keuntungan, dan pertukaran pasar. Dalam sejarah pemikiran ekonomi, ada dua tokoh yang sangat berpengaruh, yaitu...

Kategori Berita