Guru Besar Universitas Islam Riau (UIR), Prof. Dr. Sufian Hamim, menilai langkah Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru, Risnandar Mahiwa, dalam melakukan pembenahan dan evaluasi internal pemerintahan sebagai langkah yang tepat dan mendasar. Menurutnya, sebelum melakukan pembangunan yang cepat, Risnandar harus memahami kondisi ekosistem pemerintahan yang dipimpinnya secara menyeluruh.
“Langkah pembenahan internal ini wajib dilakukan di awal masa jabatan. Ini menunjukkan bahwa Pak Risnandar memahami konsep manajemen perencanaan dan manajemen strategis pemerintahan. Langkah ini sudah tepat,” ujar Prof. Sufian Hamim pada Rabu (12/6/2024).
Prof. Sufian menambahkan bahwa evaluasi dan pembenahan internal merupakan modal dasar sebelum mengeksekusi kebijakan dan program. Risnandar harus menguasai kondisi internal, ketersediaan, serta kecakapan sumber daya manusia (SDM) para stafnya, termasuk kondisi-kondisi lainnya yang disebut sebagai “environment government system”.
“Sebagai pemimpin yang berpikir dan bertindak strategis, beliau harus mencermati situasi aktual dari program-program yang sudah dan sedang berjalan, peninggalan Pj Wali Kota sebelumnya, Muflihun. Program, strategi, dan implementasinya harus dievaluasi lebih dulu. Apakah dilanjutkan, diperbaiki, atau dikoreksi dengan mengadopsi pendekatan baru yang lebih kreatif dan konkret,” jelas Prof. Sufian.
Menurutnya, waktu hampir sebulan menjabat sebagai Pj Wali Kota belum cukup untuk mengukur kinerja Risnandar. Menilai kinerja hanya dalam waktu satu bulan terlalu prematur.
“Justru, evaluasi dan pembenahan internal jika dinominalkan sudah mencakup 35 persen dari kinerja. Kesiapan internal adalah modal dasar untuk melakukan gerak cepat pembangunan,” tambahnya.
Prof. Sufian menjelaskan bahwa deteksi akurat terhadap lingkungan internal dan eksternal pemerintahan sangat vital. Dari situ bisa diambil rumusan dan pola eksekusi program yang tepat. Apalagi, dalam kondisi yang terus berjalan, dinamika dan harapan publik akan terus meningkat.
“Sebagai orang pemerintahan yang dididik di IPDN dan pejabat Kemendagri, Risnandar tentunya memahami pengetahuan teoritis dan praktis pemerintahan. Jadi, jangan terlalu cepat menilai kinerjanya,” tegas Prof. Sufian.
Prof. Sufian berharap evaluasi dan pembenahan internal yang dilakukan Risnandar dapat dipercepat, terutama untuk program-program yang sifatnya darurat seperti banjir, sampah, dan tata kelola parkir.
Kepala OPD Merasakan Pembenahan
Sekretaris DPRD Kota Pekanbaru, Hambali Nanda, mengakui adanya perubahan internal pemerintahan jelang sebulan pemerintahan Pj Wali Kota Risnandar Mahiwa. Sebagai jembatan antara eksekutif dengan legislatif daerah, Hambali selalu mendapat arahan yang jelas dan solutif dari Risnandar.
“Saya sebagai anak buah Beliau sangat merasakan pembenahan internal yang dilakukan. Terutama membangun komunikasi efektif antara eksekutif dengan DPRD. Karena ini menyangkut keseimbangan ekosistem pemerintahan,” ujar Hambali.
Hambali mengajak semua pihak untuk mendukung langkah konsolidasi pemerintahan yang dilakukan Risnandar agar gerak langkah pemerintah bersama masyarakat yang direpresentasikan oleh DPRD bisa berjalan efektif dan konkret.
Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru, Tengku Azwendi Fajri, juga menyatakan dukungan penuh terhadap upaya pembenahan internal yang dilakukan Risnandar.
“DPRD sebagai unsur pemerintahan daerah mendukung penuh upaya ini. Kami seiring sejalan dengan Pj Wali Kota. Jika diperlukan, dilakukan koreksi atau audit atas capaian pemerintahan sebelumnya,” tegas Azwendi, yang juga merupakan Ketua DPC Partai Demokrat Kota Pekanbaru.