Calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat Joe Biden secara resmi mengundurkan diri dari kandidasi Pilpres AS 2024. Biden mengumumkan keputusannya melalui surat resmi dan unggahan di media sosial. Biden mengklaim bahwa dia ingin fokus menyelesaikan pekerjaan-presidenannya selama masa jabatannya yang tersisa. Dia juga menyatakan dukungannya penuh untuk Wakil Presiden AS Kamala Harris sebagai kandidat presiden dari Partai Demokrat.
Sementara itu, Donald Trump, calon presiden dari Partai Republik, mengeluarkan pernyataan marah setelah mengetahui kabar mundurnya Biden. Trump menyebut bahwa Biden tidak layak menjadi kandidat presiden AS sejak awal dan dia yakin bahwa Biden akan dianggap presiden terburuk dalam sejarah negara tersebut.
Trump juga menyatakan keyakinannya bahwa Kamala Harris akan lebih mudah dikalahkan daripada Biden. Dia menyampaikan kemarahannya melalui akun media sosialnya. Sejumlah analis telah memprediksi bahwa Trump mengalami kekecewaan setelah Biden mengundurkan diri karena pemilihan Harris sebagai presiden dari Partai Demokrat dianggap sebagai lawan yang lebih tangguh bagi Trump.
Pada survei yang dilakukan beberapa hari sebelum Biden mengundurkan diri, Trump diperkirakan akan memenangkan pemilu di lima negara bagian yang sering menjadi pantauan dalam pemilihan presiden. Namun, dengan keputusan Biden untuk mundur, Harris dianggap akan menjadi lawan yang lebih kuat bagi Trump.
Dengan mundurnya Biden, Partai Demokrat memiliki kesempatan untuk menawarkan visi reformasi yang lebih jujur dan hasil yang lebih baik bagi warga negara Amerika. Biden dan Trump sebelumnya bersaing dalam Pilpres AS 2020, di mana Biden berhasil mengalahkan Trump. Trump merasa bahwa kekalahan tersebut disebabkan oleh berita bohong, keberpihakan media, dan kriminalisasi yang dilakukan terhadapnya.

