Mantan pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS) kembali aktif dalam mengkritik pemerintah saat ini. Dalam sebuah video yang viral di media sosial, Rizieq menyoroti kebijakan naturalisasi dokter atau impor dokter dari luar negeri.
Rizieq menyatakan bahwa Indonesia mengalami kekurangan dokter karena pemerintah tidak mampu menekan biaya kuliah di fakultas kedokteran yang sangat mahal. Secara tidak langsung, ia juga menyalahkan masyarakat yang lebih memilih program makan siang gratis daripada kuliah gratis.
“Rasain kalian kuliah mahal. Ya, mereka pilih yang lain, mereka tidak mau berubah, rasain!” ujar Rizieq.
Program makan siang dan susu gratis merupakan salah satu janji kampanye pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) dalam Pilpres 2024. Pada pemilihan kali ini, Rizieq mendukung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) dengan jargon perubahan.
Kritik Rizieq memicu perdebatan di media sosial seperti Twitter. Sejak Jumat malam hingga Sabtu pagi, nama Rizieq menjadi trending topic di media sosial tersebut.
Sosiolog Musni Umar berharap agar pemerintahan Joko Widodo dan pemerintahan Prabowo-Gibran ke depan dapat merespon kritik dari Rizieq dengan bijaksana. Menurutnya, kritik yang disampaikan Rizieq seharusnya dianggap sebagai nasihat untuk kebaikan bangsa dan negara.
Dalam kritiknya terkait naturalisasi dokter, Musni menegaskan bahwa Rizieq sedang meminta pertanggungjawaban dari pemerintah. Meskipun anggaran pendidikan sangat besar, masyarakat miskin masih mengalami kesulitan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Analis politik Bakir Ihsan dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menilai bahwa Rizieq mulai memanfaatkan media sosial dan forum terbuka untuk menyampaikan kritik karena saluran lain untuk mengkritik penguasa telah tertutup.
Bakir menambahkan bahwa Rizieq semakin rajin mengkritik pemerintah di hadapan publik karena pengaruhnya tidak sekuat dulu ketika ia masih menjadi pemimpin FPI. Dengan pengawasan yang tidak ketat lagi, Rizieq semakin berani mengkritik pemerintah.
Asalkan tetap konsisten, Rizieq dapat kembali menjadi tokoh oposisi terhadap pemerintah seperti pada era Jokowi.