Friday, December 6, 2024

Aktivis Menghidupkan Tradisi Leuit...

Yayasan Paseban bersama Arista Montana memfokuskan upaya pelestarian leuit sebagai cara menjaga ketahanan pangan berbasis kearifan lokal di tengah tantangan modernisasi.

Irving-Sugianto 9,8%, Afni-Syamsurizal 31,6%,...

Nusaperdana.com,Pekanbaru—Lembaga Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei tiga pasangan calon bupati-wakil...
HomePolitikGalau Ridwan Kamil...

Galau Ridwan Kamil karena terjebak Batman dalam Pilgub DKI

Upaya untuk mendorong mantan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil (RK) untuk ikut dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2024 masih menemui kendala. Meskipun rencana itu sudah didukung oleh Gerindra dan katanya sudah mendapat restu dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), namun Golkar masih enggan untuk melepas RK dalam kontestasi politik di ibu kota.

Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, alasan bahwa usulan pencalonan RK dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta masih dalam proses evaluasi. Selain itu, Golkar juga masih menunggu hasil survei elektabilitas dari para kandidat terbaru.

Sejak bulan April 2024, RK sudah mendapat dua surat tugas dari Golkar. RK bebas memilih untuk ikut dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta atau Gubernur Jabar sebagai ajang politik selanjutnya. Namun, hingga saat ini RK belum memutuskan pilihannya.

Pengamat politik dari Institute for Digital Democracy (IDD) Yogyakarta, Bambang Arianto, mengatakan tidak heran jika terjadi tarik ulur dalam pencalonan RK dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta. Menurutnya, Golkar akan menjadi pihak yang paling merugi jika mereka setuju untuk mengirim RK ke DKI.

Gerindra, kata Bambang, memiliki kepentingan politik dalam mendorong RK untuk ikut dalam pemilihan Gubernur DKI. Karena Gerindra tidak memiliki kandidat yang kuat untuk bisa bersaing dengan Anies di DKI, dan Gerindra juga tidak ingin kandidat yang mereka dukung bersaing dengan RK di Jabar.

Dalam pemilihan Gubernur Jabar, Gerindra sudah mengumumkan bahwa mereka akan mendukung mantan Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi. Hasil survei dari Lembaga Studi Visi Nusantara Maju (LS Vinus) menunjukkan tingkat elektabilitas Dedi di Jabar sebesar 12,5%, sedikit lebih rendah dari RK yang memperoleh 15,25%.

Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Cecep Hidayat, mengatakan bahwa Golkar akan mengalami kerugian jika mereka melepas Jabar ke tangan Gerindra. Jabar adalah provinsi dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia dan menjadi basis yang sangat strategis dalam politik nasional.

Golkar diyakini akan mudah menang jika mereka mengirim RK untuk ikut dalam pemilihan Gubernur Jabar, karena RK merupakan petahana yang memiliki elektabilitas tinggi. Berdasarkan hasil Pemilu 2024, Golkar juga sukses menjadi pemegang kekuasaan di DPRD Jabar untuk periode ini.

Source link

Semua Berita

Darurat dinasti politik di Pilkada Serentak 2024

Wabah politik dinasti membekap Pilkada Serentak 2024. Hasil riset kolaborasi antara Institute for Advanced Research...

Skenario satu putaran setelah Anies mendukung Pram-Rano…

Mantan Gubernur DKI Jakarta semakin terang-terangan mendukung pasangan Pramono Anung-Rano Karno (Pramono-Rano) di Pilgub DKI...

Sesat pikir pemilu sepuluh tahunan ala DPR

Usul memperpanjang siklus pemilu hingga sepuluh tahun mencuat dalam rapat dengar pendapat (RDP) antara perwakilan...

Kategori Berita