Thursday, February 6, 2025

Duka Tukang Becak Yogyakarta:...

Seorang tukang becak ditemukan meninggal dunia dalam keadaan duduk di dalam becak kayuh...

Pemikir Ekonomi Islam Inovatif:...

Al-Maqrizi: Pemikir Ekonomi Islam yang Menjadi Inspirasi bagi Generasi Modern Al-Maqrizi, seorang sejarawan dan...

Mobil Terpanjang Di Dunia...

Mobil terpanjang di dunia yang diberi nama The American Dream dibuat dari enam...

Mobil Mewah Ketum PP...

Penyidik KPK melakukan penggeledahan di rumah Ketua Umum Pemuda Pancasila Japto Soerjosoemarno di...
HomePolitikTrump atau Biden,...

Trump atau Biden, siapa yang paling berdampak positif bagi Indonesia?

Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) 2024 telah memasuki masa debat. Kandidat dari Partai Republik Donald Trump dan politikus Partai Demokrat Joe Biden kembali bersaing, dengan debat perdana diadakan di Kantor CNN di Atlanta, Georgia, pada Kamis (28/6) malam waktu setempat atau Jumat (29/6) WIB.

Dalam debat tersebut, Trump dinilai unggul. Menurut jajak pendapat CNN, sebanyak 67% penonton debat pertama Pilpres AS merasa Trump tampil lebih baik. Hanya 33% yang menyatakan bahwa Biden menguasai panggung debat.

Pada debat langsung tersebut, Biden terlihat “kelelahan” dalam berdebat. Dalam beberapa segmen, pria berusia 82 tahun itu terbata-bata dalam menjawab pertanyaan dan suaranya hampir tak terdengar, dengan jawaban-jawaban yang terkesan tak jelas.

Meskipun begitu, belum ada hasil survei terbaru mengenai elektabilitas kedua kandidat. Survei Reuters/Ipsos pada 11-12 Juni menunjukkan Trump unggul tipis dari Biden, dengan Trump mencapai 41% tingkat keterpilihan, sedangkan Biden sebesar 39%.

Sebelumnya, Trump dan Biden bersaing dalam Pilpres AS 2020. Biden memenangkan pilpres tersebut dengan raihan total suara sebesar 81 juta suara, sementara Trump meraup sekitar 74 juta suara.

Menurut Dosen Hubungan Internasional dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Robi Sugara, perbedaan paling nyata antara Trump dan Biden adalah dalam program-program yang dijadikan fokus. Era Trump fokus pada memperkuat kerja sama di bidang perdagangan, sedangkan era Biden menitikberatkan pada penguatan hak asasi manusia (HAM).

Indonesia memiliki hubungan yang baik dengan kedua presiden tersebut. Menurut pakar hubungan internasional dari Universitas Budi Luhur (UBL) Yusran, baik Trump maupun Biden memiliki nilai strategis bagi Indonesia dalam kerja sama ekonomi. Mengingat AS merupakan mitra dagang terbesar Indonesia, kerja sama ekonomi dengan AS dianggap menguntungkan bagi Indonesia.

Dalam konteks kerja sama ekonomi, orientasi ke depan dalam meningkatkan ekonomi akan sangat menguntungkan bagi Indonesia. memperkuat kerja sama di bidang ekonomi merupakan kebutuhan bagi kedua negara, karena Amerika juga membutuhkan Indonesia.

Source link

Semua Berita

Penemuan Terbaru: Anggaran DPR Tak Terkena Pangkas?

Beberapa kementerian dan lembaga pemerintah telah mulai mengambil langkah-langkah untuk menghemat anggaran agar program-program dan kebijakan tetap dapat berjalan meskipun anggaran mereka dipotong. Tindakan penghematan dilakukan dengan berbagai cara, seperti membatasi rapat di luar kantor, menyederhanakan acara seremonial, dan...

Revisi Tata Tertib DPR: Penemuan dan Wawasan Baru

Badan Legislasi DPR menyetujui revisi peraturan DPR Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Tertib atau Tatib DPR dalam kurun waktu kurang dari 3 jam. Usulan revisi Tatib DPR oleh Mahkamah Kehormatan DPR (MKD) disahkan dalam rapat paripurna di Gedung...

“Prabowo dan Anggaran DPR: Penemuan Insightful”

Sejumlah kementerian dan lembaga telah mulai mengencangkan ikat pinggang mereka untuk memastikan program dan kebijakan pemerintah tetap dapat dijalankan meskipun anggaran mereka dipangkas. Penghematan dilakukan dengan berbagai cara, seperti mengurangi rapat di luar kantor, menyederhanakan acara seremonial, dan mengurangi...

Kategori Berita