Friday, September 13, 2024

Gregoria Tumbang, Sang Putri...

JAKARTA RAYA | Gregoria Mariska Tunjung, yang meraih medali perunggu di Olimpiade Paris,...

Pemerintah Provinsi Jakarta Meminta...

Kamis, 12 September 2024 - 22:55 WIB Jakarta, VIVA - Jalur Transjakarta atau busway...

Posko Pemenangan di Ujung...

Koalisi Bermarwah terus memperkuat barisan menjelang penentuan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur...

Jokowi: Prabowo Subianto Berkomitmen...

President Joko Widodo (Jokowi) has stated that president-elect Prabowo Subianto is committed to...
HomePolitikTrump atau Biden,...

Trump atau Biden, siapa yang paling berdampak positif bagi Indonesia?

Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) 2024 telah memasuki masa debat. Kandidat dari Partai Republik Donald Trump dan politikus Partai Demokrat Joe Biden kembali bersaing, dengan debat perdana diadakan di Kantor CNN di Atlanta, Georgia, pada Kamis (28/6) malam waktu setempat atau Jumat (29/6) WIB.

Dalam debat tersebut, Trump dinilai unggul. Menurut jajak pendapat CNN, sebanyak 67% penonton debat pertama Pilpres AS merasa Trump tampil lebih baik. Hanya 33% yang menyatakan bahwa Biden menguasai panggung debat.

Pada debat langsung tersebut, Biden terlihat “kelelahan” dalam berdebat. Dalam beberapa segmen, pria berusia 82 tahun itu terbata-bata dalam menjawab pertanyaan dan suaranya hampir tak terdengar, dengan jawaban-jawaban yang terkesan tak jelas.

Meskipun begitu, belum ada hasil survei terbaru mengenai elektabilitas kedua kandidat. Survei Reuters/Ipsos pada 11-12 Juni menunjukkan Trump unggul tipis dari Biden, dengan Trump mencapai 41% tingkat keterpilihan, sedangkan Biden sebesar 39%.

Sebelumnya, Trump dan Biden bersaing dalam Pilpres AS 2020. Biden memenangkan pilpres tersebut dengan raihan total suara sebesar 81 juta suara, sementara Trump meraup sekitar 74 juta suara.

Menurut Dosen Hubungan Internasional dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Robi Sugara, perbedaan paling nyata antara Trump dan Biden adalah dalam program-program yang dijadikan fokus. Era Trump fokus pada memperkuat kerja sama di bidang perdagangan, sedangkan era Biden menitikberatkan pada penguatan hak asasi manusia (HAM).

Indonesia memiliki hubungan yang baik dengan kedua presiden tersebut. Menurut pakar hubungan internasional dari Universitas Budi Luhur (UBL) Yusran, baik Trump maupun Biden memiliki nilai strategis bagi Indonesia dalam kerja sama ekonomi. Mengingat AS merupakan mitra dagang terbesar Indonesia, kerja sama ekonomi dengan AS dianggap menguntungkan bagi Indonesia.

Dalam konteks kerja sama ekonomi, orientasi ke depan dalam meningkatkan ekonomi akan sangat menguntungkan bagi Indonesia. memperkuat kerja sama di bidang ekonomi merupakan kebutuhan bagi kedua negara, karena Amerika juga membutuhkan Indonesia.

Source link

Semua Berita

Apakah Jokowi Terlibat dalam Gugatan Terhadap SK Kepengurusan PDI-P?

Keputusan perpanjangan kepengurusan PDI-Perjuangan periode 2019-2024 diduga digugat di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta. Gugatan terhadap SK nomor M.HH-05.11.02 tahun 2024 diajukan oleh empat orang yang mengaku sebagai kader PDI-P, yaitu Pepen Noor, Ungut, Ahmad, dan Endang Indra...

Potensi Golput di Pemilihan Gubernur DKI Jakarta dan Gerakan Anak Abah

Ingin Anies Baswedan jadi calon gubernur, Daroji, 24 tahun, berencana untuk tidak akan mencoblos alias golput pada Pilgub DKI Jakarta 2024. Menurutnya, pasangan kandidat yang disodorkan partai politik dalam pilkada kali ini tidak ada yang sesuai dengan keinginannya. "Saya ikut...

Dominasi Dinasti Politik pada Pemilihan Kepala Daerah di Banten

Kandidat dari dinasti politik tersebar di berbagai daerah di Banten. Setidaknya ada empat keluarga politik yang mencalonkan anggota keluarga mereka pada pemilihan di provinsi yang disebut Tanah Jawara itu. Ada yang langsung didaulat sebagai calon walikota atau bupati. Ada...

Kategori Berita