Home Politik Menjelajahi gagasan kontroversial Ridwan Kamil dalam pembangunan Jakarta

Menjelajahi gagasan kontroversial Ridwan Kamil dalam pembangunan Jakarta

Calon Gubernur DKI Jakarta Ridwan Kamil memiliki rencana ambisius. Salah satunya adalah membangun infrastruktur raksasa untuk menahan banjir atau giant sea wall di Jakarta Utara. Dia mengatakan bahwa proyek tersebut akan membuat Jakarta Utara mirip dengan Dubai.

Mantan Gubernur Jawa Barat yang berpasangan dengan politikus PKS Suswono dalam Pilgub DKI Jakarta tersebut juga mengklaim memiliki lebih dari 70 gagasan untuk menyelesaikan masalah kemacetan, polusi, banjir, dan lainnya jika terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Untuk mengatasi kemacetan, ia berjanji akan memperbanyak rumah murah di tengah kota dengan membangun apartemen. Apartemen tersebut akan dibangun di atas pasar, stasiun, bahkan di jalan dengan konsep bangunan “mengangkang”.

Pendiri dan Direktur Rujak Center for Urban Studies, Elisa Sutanudjaja menilai bahwa tidak ada hal baru dalam ide yang diusung oleh calon gubernur yang didukung oleh 12 partai politik tersebut. Menurutnya, apartemen di atas pasar atau dekat stasiun sudah ada di Jakarta, seperti di Pasar Rumput, Jakarta Selatan. Pengembang swasta tanpa perintah juga telah berusaha membangun apartemen yang dekat dengan stasiun atau dalam konsep transit oriented development.

Elisa juga menyoroti gagasan Ridwan untuk menjadikan Jakarta Utara seperti Dubai sebagai suatu hal yang menggelikan. Dia berpendapat bahwa ide tersebut menunjukkan bahwa Ridwan tidak memahami Kota Jakarta dan permasalahan utamanya.

Dalam hal pemecahan masalah kemacetan, Elisa menyatakan bahwa Ridwan tidak memiliki rekam jejak dalam menanganinya. Menurut Elisa, masalah kemacetan dapat diatasi dengan dua strategi yang dijalankan bersamaan, yaitu push (mendorong) dan pull (menarik).

Elisa juga mempertanyakan kemampuan Ridwan yang lulusan urban design untuk menangani masalah Jakarta, mengingat fokus pendidikannya bukan pada urban planning. Dia berharap agar Ridwan tidak memperburuk konsep transportasi umum di Jakarta jika terpilih sebagai gubernur.

Pengamat perkotaan Yayat Supriyatna juga meragukan ide-ide Ridwan untuk Jakarta, menyebutnya sebagai kegilaan tersendiri. Menurutnya, membangun gedung yang lebih besar seperti apartemen hanya akan mempersempit ruang di Jakarta tanpa memberikan manfaat yang jelas bagi warga Jakarta.

Yayat menekankan pentingnya mendengarkan keinginan warga Jakarta sebelum melakukan pembangunan, dan mewaspadai kemungkinan kesalahan yang pernah terjadi dalam pembangunan di kota Bandung. Beberapa ide Ridwan, seperti membangun apartemen di tengah kota, juga dianggap tidak mampu menyelesaikan masalah kemacetan yang ada.

Selain itu, Yayat juga menyoroti perubahan gaya hidup masyarakat Jakarta setelah pandemi, yang membuat bangunan besar seperti apartemen di tengah kota menjadi kurang relevan. Dia menegaskan bahwa penting untuk memikirkan manfaat dari pembangunan tersebut bagi seluruh masyarakat sebelum melanjutkan rencana tersebut.

Source link

Exit mobile version