Home Berita Dengar Kisah Masa Kecil Cagubri Abdul Wahid: Ribuan Jemaah Meneteskan Air Mata...

Dengar Kisah Masa Kecil Cagubri Abdul Wahid: Ribuan Jemaah Meneteskan Air Mata Haru

Komunitas Hamba Allah telah mengadakan diskusi Abdul Bertanya Abdul Menjawab dengan tema “Peran Ibu dalam mendidik anak” di hall Riau Garden Jl. Soebrantas Pekanbaru, pada hari Minggu (29/9/2024).

Program Abdul Bertanya Abdul Menjawab ini diperkenalkan oleh Ustadz Abdul Somad dalam sebuah podcast di mana ia menjadi moderator dan Abdul Wahid menjadi narasumber beberapa waktu yang lalu.

Potongan podcast ditayangkan per bagian setiap malam Minggu yang membahas tentang biografi Abdul Wahid, yang akhirnya memotivasi Komunitas Hamba Allah (KHA) untuk mengadakan acara offline dengan menghadirkan Ustadz Abdul Somad dan Abdul Wahid.

Tidak terduga, undangan yang hanya disebar melalui flyer di grup WhatsApp ini dihadiri oleh ribuan jamaah dari berbagai komunitas. Ustadz Abdul Somad pun terkejut melihat seberapa ramainya yang hadir.

“Saya pikir acaranya hanya di kedai kopi biasa dan tidak ramai orang, ternyata begitu banyak yang hadir, terutama ibu-ibu yang garis keras dan anak muda yang banyak hadir,” seloroh UAS.

Saat memulai diskusi dengan tema ibu, Ustadz Abdul Somad mengajukan pertanyaan kepada Abdul Wahid tentang ibu.

“Dengan lagu ibu dan lagu kasih sayang ibu, apa arti ibu bagi Pak Wahid?” tanya UAS kepada Calon Gubernur Riau, Abdul Wahid.

Abdul Wahid yang terlihat agak gemetar kemudian menceritakan kisah masa kecilnya. Dia bercerita bahwa sejak usia 10 tahun, ia sudah ditinggal oleh ayahnya dan dibesarkan oleh ibunya.

Setelah itu, Ustadz merespon dengan bertanya mengenai pendidikan yang diterima oleh Abdul Wahid. Wahid pun menjelaskan bahwa meskipun ibunya tidak tamat sekolah, namun ibunya adalah sosok yang luar biasa dalam mendidiknya.

Kegiatan tersebut menginspirasi banyak jamaah yang hadir, terutama saat mendengar kisah perjuangan ibu Abdul Wahid yang berhasil mendidik anak-anaknya dengan baik meskipun tidak berpendidikan tinggi.

Abdul Wahid berharap agar rumah peninggalan orangtuanya dapat dijadikan sebagai sekolah SMA Islam di kampung halamannya, Sungai Simbar, Kecamatan Kateman, Kabupaten Indragiri Hilir.

Exit mobile version